TANYAFAKTA.CO, BALI – Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) menyelenggarakan “Lokakarya Batas Maritim” pada 8–9 September 2025 . Lokakarya bertujuan meningkatkan pemahaman dan kapasitas pejabat kementerian/lembaga dalam menghadapi perundingan batas maritim yang kompleks dan strategis bagi kepentingan nasional.

Kegiatan ini menghadirkan Wakil Menteri Luar Negeri RI, Duta Besar Arif Havas Oegroseno, Direktur Pemetaan Batas Wilayah dan Nama Rupabumi Badan Informasi Geospasial, Dr. Ing. Khafid, serta Kepala Dinas Geospasial Maritim Pushidrosal TNI AL, Letkol Laut (P) Deirius Rizki Khair sebagai narasumber.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia berbatasan langsung dengan 10 negara tetangga. Sejak tahun 1960-an, proses perundingan batas maritim telah dilakukan, namun masih ada sejumlah segmen yang belum tuntas. Penyelesaiannya membutuhkan pemahaman hukum laut internasional, kemampuan negosiasi, serta koordinasi lintas kementerian/lembaga. Lokakarya ini menjadi wadah untuk membekali pejabat dengan keterampilan tersebut.

Baca juga:  Prabowo Kunjungan ke Luar Negeri, Gibran Ditunjuk Sebagai Plt Presiden RI

Wamenlu Arif Havas Oegroseno, menegaskan bahwa perundingan batas maritim merupakan proses yang kompleks dan menuntut kapasitas tinggi dari para perunding.