Sementara itu, narasumber berkompeten hadir memberikan materi interaktif seputar dasar-dasar bahasa isyarat. Setiap peserta diajak memahami gerakan tangan, ekspresi wajah, dan teknik komunikasi yang efektif. Transisi antarsesi berjalan lancar sehingga peserta dapat mengikuti alur pelatihan dengan nyaman.
Ketua Pusat Gender, Anak, dan Disabilitas UIN STS Jambi menambahkan bahwa kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran sekaligus keterampilan komunikasi inklusif. Ia berharap peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, kegiatan ini mencerminkan komitmen UIN STS Jambi dalam mendukung nilai-nilai Islam dan kebhinekaan. Pendidikan inklusif dianggap penting karena mampu menguatkan solidaritas dan menciptakan lingkungan akademik yang adil bagi semua pihak.
Dengan adanya program pengayaan ini, UIN STS Jambi berupaya mendorong civitas akademika menjadi agen perubahan. Harapannya, setiap individu dapat memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas, khususnya dalam aspek komunikasi yang menjadi dasar interaksi sosial.
Melalui langkah nyata ini, UIN STS Jambi tidak hanya mendidik secara akademik, tetapi juga menanamkan nilai kepedulian sosial yang berkelanjutan.(*)
Tinggalkan Balasan