PMT terbukti efektif sebagai intervensi jangka pendek, sehingga program ini harus dikembalikan dengan pola distribusi yang berkelanjutan, bukan musiman, dan berbasis data balita gizi buruk di setiap desa. Selanjutnya, posyandu dan tenaga gizi di lapangan harus diperkuat. Kunjungan posyandu perlu ditingkatkan hingga minimal mencapai 80 persen, setiap posyandu sebaiknya dilengkapi tenaga gizi, sanitarian, serta alat ukur standar, sementara data pertumbuhan balita harus diperbarui secara real-time dan terhubung dengan sistem Web Aksi yang dapat diakses publik.

Selain itu, pembentukan task force lintas OPD harus disertai target konkret dan sederhana. Target-target tersebut dapat berupa 90 persen balita yang terukur ulang, 80 persen ibu hamil yang mengonsumsi tablet Fe sesuai standar, dan 70 persen rumah tangga yang memiliki jamban sehat serta akses air layak.

Baca juga:  Sumpah Pemuda: Peran Pemuda dalam Menghadapi Era Globalisasi dan Menjaga Kesatuan NKRI

Pemerintah juga harus melindungi anggaran terkait stunting dari refocusing. Sektor kesehatan, pendidikan, sosial, dan infrastruktur perlu menandai dengan jelas program yang berkaitan dengan stunting, sehingga tidak ada lagi pengalihan dana untuk program seremonial. Transparansi pun penting, sehingga pemerintah perlu menampilkan dashboard publik tentang progres stunting di setiap kabupaten dan kota. Dengan cara ini, warga dapat mengetahui daerah mana yang berhasil dan mana yang tertinggal.

Lonjakan angka stunting dari 13,5% menjadi 17,1% adalah tamparan keras bagi semua pihak. Peringatan ini seharusnya menjadi momentum untuk membongkar pola kerja lama yang sektoral, seremonial, dan tanpa konsistensi. Jika tidak ada perbaikan radikal, target nasional 12% pada 2025 hanya akan menjadi jargon.

Baca juga:  Sensitif Pengibaran Bendera One Piece, Boleh Atau Tidak Secara Hukum di Indonesia

Stunting bukan sekadar persoalan gizi, tetapi refleksi dari kualitas pembangunan manusia dan keadilan sosial. Jika Provinsi Jambi serius ingin menyiapkan generasi emas 2045, maka investasi pada penurunan stunting harus ditempatkan di garis depan, bukan di pinggiran.

Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik. 2024. Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jambi 2024. Jakarta: BPS.

Kementerian Kesehatan RI. 2023. Laporan Nasional Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023. Jakarta: Kemenkes.

UNICEF Indonesia. 2022. Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia. Jakarta: UNICEF.

World Bank. 2021. Nutrition in Indonesia: Addressing Malnutrition for a Healthier Future. Washington DC: World Bank.