Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ricky P. Gozali, menekankan pentingnya digitalisasi sebagai lompatan besar dalam sistem pembayaran. Ia menyebut bahwa seluruh Pemerintah Daerah di Provinsi Jambi (100%) telah terhubung dalam sistem digital, melampaui capaian nasional yang berada di angka 91,8%.
“Digitalisasi bukan hanya soal transaksi, tetapi juga perubahan pola pikir. Inovasi seperti QRIS menjadi tulang punggung pembayaran modern yang cepat, murah, mudah, aman, dan andal. Saat ini, QRIS telah digunakan lebih dari 57,6 juta pengguna di Indonesia dengan 93,16% merchant adalah UMKM,” ungkap Ricky.
Di Jambi sendiri, capaian QRIS cukup membanggakan. Hingga 2025, jumlah merchant QRIS mencapai 394 ribu, pengguna aktif 596 ribu, dengan transaksi mencapai 18,7 juta kali senilai Rp2,4 triliun. Angka ini bahkan telah melampaui target Bank Indonesia.
Selain itu, inflasi di Provinsi Jambi juga berhasil terkendali. Pada Agustus 2025, inflasi tercatat 2,76% (yoy), di bawah target nasional, berkat sinergi Pemprov, kabupaten/kota, serta BI dalam menjaga stabilitas harga.
Kegiatan GENTALA ARASI 2025 mengusung tema “Digital Heritage, Digital Future”. Sebagai bentuk implementasi, Bank Indonesia meluncurkan inovasi pembayaran QRIS di kawasan Candi Muaro Jambi, sehingga pengunjung dapat melakukan pembayaran tiket, belanja, hingga kuliner UMKM secara digital.
“Ekonomi digital ibarat ribuan transaksi kecil yang saling terhubung, sama seperti ribuan batu yang membentuk Candi Muaro Jambi. Dengan digitalisasi, kita ingin menyatukan, memudahkan, dan mensejahterakan masyarakat,” tutup Ricky. (*)
Tinggalkan Balasan