TANYAFAKTA.CO, KOTA JAMBI – Narasi bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akan menjadi bantalan utama ekonomi Kota Jambi dinilai terlalu menyederhanakan realitas. Pengamat ekonomi Dr. Noviardi Ferzi menegaskan, UMKM memang vital bagi ekonomi rakyat, tetapi bukan pilar utama yang bisa menopang laju pertumbuhan dan ketangguhan ekonomi daerah.

“UMKM itu penting, mereka adalah tulang punggung ekonomi kerakyatan. Tapi membangun narasi bahwa UMKM adalah bantalan utama sama saja dengan menafikan struktur ekonomi yang sebenarnya menopang Kota Jambi. Ekonomi kota tidak berdiri di atas warung, kios, atau usaha kecil saja, tetapi pada kekuatan sektor industri, perdagangan besar, jasa keuangan, dan konstruksi,” ujar Ferzi di Jambi, Selasa (23/9/2025).

Baca juga:  Alkana Lab Resmi Dibuka di Provinsi Jambi

Pengamat yang dikenal kritis ini merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan kontribusi nyata sektor formal terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Di tingkat provinsi, industri pengolahan menyumbang 9,98 persen, sementara konstruksi berkontribusi 7,67 persen terhadap PDRB Jambi pada 2023. Angka ini, menurutnya, jauh lebih besar dan stabil dibanding peran UMKM yang selama ini sering dilebih-lebihkan.

Selanjutnya Noviardi menekankan, daerah yang ingin maju harus menata ulang arah pembangunan ekonominya. “Tidak ada daerah yang maju karena hanya mengandalkan UMKM. Lihat saja, kota atau provinsi yang ekonominya melesat selalu memiliki basis industri yang kuat. Industri memberikan nilai tambah, membuka rantai pasok baru, melahirkan inovasi, bahkan mendorong ekspor. Inilah mesin kemajuan yang sesungguhnya,” paparnya.

Baca juga:  Soroti Anggaran 2026 : Penghematan Harus Dimulai dari Pimpinan Daerah