Menurut Sudirman, kebudayaan dan pariwisata merupakan ekosistem yang saling menghidupi. Budaya otentik menjadi magnet pariwisata bermartabat, sementara pariwisata etis mendukung pelestarian budaya dan mendorong ekonomi kreatif.

“Pameran ini adalah bukti siklus produktif itu. Merawat tradisi berarti menabur kemakmuran bagi generasi kini dan mendatang,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung penyelenggaraan pameran. Menurutnya, kegiatan ini sekaligus ruang edukasi dan promosi budaya Jambi.

“Tema yang diangkat sangat relevan. Goresan warna dan jalinan benang emas bukan hanya keindahan visual, tetapi juga simbol kreativitas, ketekunan, dan filosofi hidup masyarakat Jambi,” katanya.

Ia menambahkan, pihaknya akan terus mendorong kolaborasi dengan seniman, budayawan, komunitas, dan masyarakat agar pelestarian budaya berjalan beriringan dengan pengembangan pariwisata serta ekonomi kreatif.

Baca juga:  Bupati Muaro Jambi Hadiri Puncak Peringatan HUT Bhayangkara ke-79 di Polres Muaro Jambi

Pameran Kenduri Swarnabhumi di Museum Siginjei ini menampilkan beragam karya batik, songket, hingga seni rupa kontemporer. Pameran diharapkan menjadi ruang inspiratif bagi generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan warisan leluhur. (*)