TANYAFAKTA.CO, JAMBI — Di tengah fluktuasi pasar global dan tantangan produktivitas di sektor perkebunan, PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) PalmCo justru mencatatkan lompatan kinerja yang signifikan sepanjang 2024. Anak usaha Holding Perkebunan PTPN III (Persero) itu membukukan laba bersih sebesar Rp 3,76 triliun, naik 149 persen dibanding tahun sebelumnya. Sabtu, (27/09/2025).
Pendapatan usaha pun turut melonjak tajam, tumbuh 124 persen menjadi Rp 38,97 triliun. Pencapaian ini menegaskan posisi PalmCo sebagai salah satu pemain utama dalam industri kelapa sawit nasional, sekaligus memperlihatkan kapasitas perusahaan dalam beradaptasi dengan dinamika pasar.
Dalam keterangan tertulisnya, Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko K. Santosa menyebutkan ketahanan produksi, efisiensi biaya dan penguatan harga jual sebagai faktor pendorong utama. “Kami bersyukur kinerja 2024 ditutup dengan pertumbuhan laba yang sangat positif. Produktivitas yang mampu bertahan di tengah elnino panjang, efisiensi biaya dan kenaikan harga jual produk utama mampu mendorong kinerja keuangan 2024,” ujarnya di Jakarta,(23/9)
Meski menghadapi tekanan dari sisi produktivitas, perusahaan tetap menunjukkan daya tahan operasional. Sepanjang 2024, produktivitas tandan buah segar (TBS) mencapai 18,77 ton per hektar, sementara crude palm oil (CPO) sebesar 4,34 ton per hektar.
Secara keseluruhan, volume produksi TBS baik dari kebun inti maupun plasma mencapai 11,67 juta ton, menghasilkan produksi CPO sebesar 2,56 juta ton. Sementara rendemen inti CPO tercatat 23,10 persen dan plasma 18,46 persen. Di sisi lain, rendemen inti palm kernel (PK) dan plasma masing-masing mencapai 3,90 persen dan 4,41 persen.
Dari sisi komersial, PalmCo menjual 2,54 juta ton CPO sepanjang 2024, meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya. Nilai penjualan CPO tercatat sebesar Rp 32,75 triliun, atau naik 129 persen secara tahunan. Kenaikan ini turut didorong oleh lonjakan harga jual rata-rata CPO menjadi Rp 12.882 per kilogram.
Tinggalkan Balasan