“Tahun ini istimewa karena musabaqah digelar dengan skala internasional. Provinsi Jambi sendiri pernah menjadi tuan rumah MQK ke-4 di Ponpes As’ad. Kenangan itu masih melekat, termasuk mushaf Al-Qur’an berhiaskan motif Melayu yang kini tersimpan di Gentala Arasy sebagai tanda suksesnya Jambi menjadi tuan rumah,” ungkap Mahbub.
Mahbub menjelaskan, kontingen Provinsi Jambi yang diberangkatkan berjumlah 28 santri, terdiri dari 14 putra dan 14 putri, yang akan mengikuti lomba pada 1–7 Oktober 2025.
“Insya Allah, besok pagi pukul 06.00 rombongan akan berangkat menuju Kabupaten Wajo. Saya bersama para kiai, ustadz, dan ustadzah akan turut mendampingi serta mengawal anak-anak kita,” jelasnya.
“Para peserta telah melalui dua tahap seleksi pada bulan September, sehingga yang berangkat merupakan santri-santri terbaik. Mereka akan mengikuti berbagai cabang lomba, mulai dari tafsir, hadist, ilmu-ilmu keislaman, hingga debat bahasa Arab dan bahasa Inggris,” lanjutnya.
Mahbub menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan semua pihak, baik pimpinan pondok pesantren, para kiai, ustadz/ustadzah, maupun pemerintah daerah, Baznas, dan stakeholder terkait.
“Kami menyadari anggaran terbatas, tetapi berkat dukungan semua pihak, anak-anak ini bisa berangkat. Kami berharap para santri menjaga nama baik Provinsi Jambi dan memberikan yang terbaik di ajang nasional bahkan internasional ini,” ujarnya.
Selain itu Mahbub juga menambahkan, keikutsertaan santri Jambi pada MQK Internasional menjadi sarana untuk mengukur sejauh mana kemampuan mereka dalam menguasai ilmu-ilmu pesantren.
“Kami berpesan kepada anak-anak agar tetap semangat. Jambi pernah menjadi tuan rumah yang sukses, dan sekarang saatnya kita menunjukkan kemampuan di tingkat internasional. Mudah-mudahan dengan doa dan dukungan semua pihak, santri Jambi dapat meraih prestasi terbaik,” tambahnya. (*)


Tinggalkan Balasan