TANYAFAKTA.CO, KOTA JAMBI – Wali Kota Jambi beserta jajaran Pemerintah Kota Jambi kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan sebagaimana dicanangkan dalam Astacita Presiden RI.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui kegiatan penanaman cabai di Lahan Abadi Agro (Lagro) Kota Jambi, yang berlokasi di Kawasan UPTD Balai Benih Hortikultura, Jalan Lingkar Barat, Kelurahan Mayang Mangurai, Kecamatan Alam Barajo, pada Rabu (1/10/2025).
Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, MKM, mengatakan bahwa Lagro merupakan bentuk nyata upaya pemerintah dalam mengoptimalkan lahan untuk ketahanan pangan.
“Lagro seluas kurang lebih 7 hektare ini adalah pemanfaatan lahan yang sebelumnya kurang produktif menjadi produktif,” ungkapnya.
Maulana menjelaskan bahwa sejak dirinya dilantik, ia menaruh perhatian terhadap banyaknya lahan milik Pemkot Jambi yang tidak produktif. Ia bertekad untuk mengubah lahan-lahan tersebut menjadi lahan yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Sejak awal kami dilantik, kami terus mengimbau supaya lahan tidur itu diproduktifkan, seperti yang ada di Posos, Pall Lima, Simpang IV Sipin, dan Penyengat Rendah,” jelasnya.
Menurut Maulana, cabai dipilih sebagai komoditas yang ditanam karena sebelumnya Kota Jambi pernah mengalami inflasi yang salah satu penyebab utamanya adalah cabai.
“Lagro Koja ini diharapkan bisa menurunkan inflasi Kota Jambi hingga 1,42%, terutama dari lonjakan harga cabai dan bawang dimana saat ini, harga cabai di 19 pasar Kota Jambi stabil di angka Rp24.000/kg,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Jambi juga menyerahkan bantuan dari Kementerian Pertanian RI berupa Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) secara simbolis kepada kelompok tani dengan nilai mencapai Rp3,8 miliar.

“Ada hand tractor, mesin semprot, mesin air, hingga bibit. Harapannya, bantuan ini dapat membantu para petani meningkatkan produktivitas hasil pertanian,” ujarnya.
Maulana turut mendorong para petani agar memanfaatkan lahan tidur, baik secara individu maupun melalui kelompok tani.
“Hal ini dapat meningkatkan perekonomian petani sekaligus mengendalikan inflasi,” tegasnya.
Lebih jauh, Maulana juga menekankan pentingnya jaminan pasar bagi hasil pertanian. Ia menyebut akan menggerakkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Jambi untuk membeli produk petani lokal.
“Di Kota Jambi ada 13.000 ASN. Jika masing-masing membeli satu kilogram cabai saja, maka sudah 1,3 ton. Dengan begitu, petani terjamin karena memiliki konsumen tetap yang mendukung,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, Evridal Asri, menyampaikan bahwa cabai merupakan salah satu komoditas yang paling sering memicu inflasi. Oleh karena itu, keberadaan Lagro dinilai penting.
“Dalam menjaga ketahanan pangan, terutama untuk cabai dan bawang yang inflasinya selalu fluktuatif, Kota Jambi sudah selayaknya memiliki Lahan Abadi Agro,” tuturnya.
Ia menjelaskan, Dinas Pertanian bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Jambi telah menginventarisasi lahan milik masyarakat dan pemerintah. Salah satunya adalah lahan Balai Benih Hortikultura (BBH) seluas 13,5 hektare, yang dialokasikan 6,5 hektare untuk pembibitan benih dan tujuh hektare sisanya untuk Lagro.

Evridal menambahkan, Lagro resmi dilaunching pada 4 Juni 2025 lalu yang ditandai dengan kegiatan penanaman sekaligus pemanenan cabai.
“Pada saat itu, satu hektare lahan berhasil menghasilkan 9 ton cabai yang membantu petani pengelola. Awalnya hanya dibuka 1,5 hektare, sekarang sudah 7 hektare, dan akan ada lahan lain yang dibuka di lokasi tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut, Evridal menguraikan dua program unggulan dalam mendukung swasembada pangan, yaitu pemanfaatan lahan pangan keluarga dan pemanfaatan lahan produktif.
“Pemanfaatan lahan pangan keluarga lebih fokus pada pemberdayaan kelompok tani dan ibu-ibu rumah tangga untuk memanfaatkan pekarangan rumah. Kami sudah memberikan bantuan berupa pembinaan, polibag, dan hidroponik, dan akan dijalankan secara berkelanjutan,” jelasnya.
Adapun pemanfaatan lahan produktif dilakukan dengan membuka lahan tidur yang belum digarap. Hingga saat ini, sudah hampir 14 hektare lahan yang berhasil dibuka.
Kegiatan penanaman cabai ini dihadiri oleh Sekda Kota Jambi, perwakilan Dandim Kota Jambi, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kota Jambi, TP PKK Kota Jambi, perwakilan Bank Indonesia Jambi, serta kelompok tani setempat. (AAS)


Tinggalkan Balasan