TANYAFAKTA.CO, MUARO JAMBI – Dalam upaya memperkuat literasi digital siswa di era pembelajaran abad ke-21, tim dosen dari Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Jambi, melaksanakan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) bertajuk: “Pelatihan Pembuatan E-Modul Berbentuk Majalah Digital Interaktif Berbantuan Augmented Reality (AR) dengan Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Literasi Digital Siswa melalui Pembelajaran Mendalam.”

Kegiatan ini dipimpin oleh Drs. Gugun Manosor Simatupang, M.Si. selaku ketua pelaksana, dengan anggota tim Dr. Dra. Mujahidawati, M.Si., Drs. Husni Sabil, M.Pd., Drs. Wardi Syafmen, M.Si., dan Dr. Ilham Falani, S.Pd., M.Si. Pelatihan berlangsung pada Rabu, (3/9/2025) di SMP Negeri 7 Muaro Jambi, dengan peserta para guru dari sekolah tersebut dari berbagai matapelajaran.

Program ini merupakan bagian dari Skema Pengabdian kepada Masyarakat dengan dukungan dana hibah PNBP FKIP Universitas Jambi Tahun 2025, serta mendapatkan dukungan penuh dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jambi.

Transformasi digital dalam dunia pendidikan menuntut guru dan siswa untuk menguasai keterampilan literasi digital, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis. Namun, hasil evaluasi lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran di beberapa sekolah masih didominasi oleh metode konvensional dengan media statis dan minim interaktivitas.

Baca juga:  5 Tren Teknologi Terbaru yang Akan Mengubah Dunia pada Tahun 2025

Menjawab tantangan tersebut, tim dosen FKIP Universitas Jambi merancang kegiatan pelatihan ini dengan tujuan utama untuk:

  • Melatih guru dalam membuat e-modul berbentuk majalah digital interaktif yang memadukan unsur visual, audio, dan elemen Augmented Reality (AR).
  • Meningkatkan kemampuan guru dalam mengintegrasikan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ke dalam desain e-modul agar pembelajaran lebih bermakna dan menumbuhkan deep learning pada siswa.
  • Mendorong guru untuk mengembangkan inovasi pembelajaran digital yang meningkatkan literasi teknologi, daya eksplorasi, dan kreativitas siswa dalam memahami konsep-konsep matematika dan sains.

Ketua tim, Drs. Gugun Manosor Simatupang, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa e-modul berbentuk majalah digital merupakan inovasi pembelajaran yang mudah dikembangkan dan menarik minat siswa.

“Dengan menggabungkan pendekatan Problem Based Learning dan teknologi Augmented Reality, pembelajaran tidak lagi sebatas membaca teks, tetapi menjadi pengalaman belajar yang imersif dan mendalam,” ujarnya.

Kegiatan dilaksanakan melalui tiga sesi utama, yaitu pengenalan konsep, praktik desain, dan implementasi media interaktif terkait “Urgensi Literasi Digital dan Pembelajaran Mendalam di Era Revolusi Industri 5.0”. Dalam sesi ini, peserta diperkenalkan pada konsep literasi digital, berpikir kritis, dan pentingnya kolaborasi teknologi dalam meningkatkan efektivitas belajar siswa. Para peserta diajak secara langsung mendesain tampilan majalah digital yang memuat teks, gambar, video, serta tombol interaktif untuk navigasi antarhalaman.

Baca juga:  UNJA Gelar Workshop Revisi Kurikulum MPBSI untuk Tingkatkan Relevansi dan Daya Saing Lulusan

Selain itu, peserta juga mempelajari cara menyisipkan elemen Augmented Reality (AR) melalui AssemblrEdu, yang memungkinkan siswa menampilkan objek tiga dimensi (3D) seperti bangun ruang, peta, atau grafik ketika memindai halaman tertentu menggunakan perangkat seluler. Serta guru dilatih menyusun skenario masalah kontekstual yang menantang siswa untuk berpikir kritis dan menemukan solusi secara kolaboratif. Contohnya, topik “Perhitungan Volume Bangun Ruang di Kehidupan Sehari-hari” dikembangkan menjadi masalah nyata dengan dukungan gambar AR interaktif.

Pelatihan ini memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan guru dan kualitas pembelajaran di SMP Negeri 7 Muaro Jambi. Guru yang semula belum terbiasa menggunakan teknologi digital kini mampu menghasilkan produk e-modul berbasis AR yang menarik dan interaktif. Beberapa manfaat utama yang dirasakan antara lain:

Peningkatan literasi digital guru dan siswa, karena proses pembelajaran kini lebih berbasis eksplorasi dan kolaborasi teknologi.

Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa, melalui penerapan model PBL yang menuntut pemecahan masalah nyata.

Baca juga:  Literasi: Kunci Menuju Pemberdayaan dan Kemajuan

Meningkatnya motivasi belajar siswa, karena tampilan majalah digital berbentuk interaktif memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan.

Penguatan kompetensi profesional guru, sesuai tuntutan kurikulum Merdeka Belajar yang mendorong pembelajaran kontekstual dan inovatif.

Salah seorang peserta, guru matematika di SMPN 7 Muaro Jambi, mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat. “Selama ini kami kesulitan membuat media digital yang menarik bagi siswa. Setelah pelatihan ini, kami bisa membuat e-modul dengan tampilan majalah yang interaktif, bahkan bisa menampilkan objek 3D secara langsung,” ujarnya antusias.

Pada sesi akhir, Drs. Gugun Manosor Simatupang, M.Si. menegaskan bahwa kegiatan ini tidak berhenti pada pelatihan semata, tetapi diharapkan dapat dilanjutkan dengan implementasi di kelas  Beliau berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi sekolah lain di Jambi untuk menerapkan pembelajaran mendalam (deep learning) yang berbasis teknologi dan budaya literasi digital.

Tim pengabdian juga menyampaikan terima kasih kepada FKIP dan LPPM Universitas Jambi atas dukungan dana dan fasilitas yang telah diberikan, serta kepada kepala sekolah dan guru SMPN 7 Muaro Jambi yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. (*)