Sementara, General Manager PHR Zona 1 Hari Widodo menjelaskan, kesiapsiagaan dan sinergi menjadi kunci dalam menjaga keselamatan dari potensi kebakaran.
“Mari kita bersinergi agar lebih efektif, saling bertukar pikiran mengenai strategi terbaik, sehingga kemampuan dalam pelaksanaan penyelamatan benar-benar memiliki kapabilitas sekaligus kapasitas yang mumpuni,” ujarnya.
Dalam kompetisi ini, seluru tim melakukan persiapan cukup matang baik fisik dan pengetahuan. Fire and rescue zona 1 misalnya, sejak Februari lalu sudah menggelar sosialisasi, pelatihan, hingga sertifikasi BNSP.
Uji kompetensi meliputi keterampilan pemadaman, praktek basic life support, wawancara, hingga tes tertulis. Upaya ini dilakukan untuk memperkuat kapasitas tim serta memastikan kesiapan mereka menghadapi tantangan di ajang FRC 2025.
Tim fire and rescue Zona 1 berhasil menorehkan sejumlah capaian, seperti meraih juara 1 pada kategori fire physical aptitude test (FPAT). Selain itu, juga berhasil menempati posisi juara 2 pada beberapa kategori, yakni x-mas tree fire, basic life support, knot & mechanical advantage, serta hose skill. Zona 1 juga meraih juara 3 pada kategori tes tertulis dan penggunaan alat bantu pernapasan mandiri (SCBA).
Komitmen dalam pelaksanaan FRC 2025 sejalan dengan upaya perusahaan menjamin penanggulangan keadaan darurat secara tepat, efektif, dan efisien. Langkah ini penting untuk melindungi pekerja, aset, dan reputasi perusahaan, sekaligus meminimalkan potensi kerugian besar yang dapat ditimbulkan. Bagi para peserta, FRC 2025 tidak hanya tentang persaingan, tetapi juga kesempatan untuk belajar, memperbaiki, dan memperkuat kerja sama tim dalam menghadapi situasi darurat yang bisa terjadi kapan saja. (*)


Tinggalkan Balasan