Dalam kesempatan itu, Gubernur Al Haris juga mengungkapkan langkah konkret pemerintah untuk mengatasi kemiskinan ekstrem dan memperkuat ketahanan keluarga, salah satunya dengan meluncurkan Gerakan 10B ASN Peduli Stunting.

Program ini menjadi bentuk nyata partisipasi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk membantu keluarga rentan dan anak-anak penderita stunting.

 

“Kita memiliki data 15.000 warga yang miskin ekstrem, ini jauh rata-rata di bawah kita. Maka, kita bikin gerakan teman-teman ASN ini membantu anak-anak stunting,” jelas Gubernur Al Haris.

Disamping itu, Gubernur Al Haris mengakui, tantangan penanganan kemiskinan di Jambi masih besar. Data Pemprov mencatat sekitar 270.000 warga masih hidup dalam kondisi miskin, sementara kebutuhan untuk rumah layak huni juga sangat tinggi.

Baca juga:  Wali Kota Jambi Maulana Bagikan 700 Paket Sembako ke Pekerja Pemkot Jambi

Sebagai bukti nyata, dalam program 10B ASN Peduli Stunting, dimana sebanyak 50 warga Kota Jambi menerima bantuan langsung dari Pemprov Jambi dan ASN peduli.

Gubernur Al Haris berharap gerakan ini menjadi gelombang kepedulian sosial yang menyebar ke seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Jambi.

Sementara itu, Kadis P3AP2 Provinsi Jambi, Drs. Raden Najmi melaporkan, angka stunting di tahun 2023 berada pada angka 13,5%, sedangkan pada tahun 2024 mengalami kenaikan sebesar 17,1%.

Raden Najmi juga menambahkan, pada tahun 2025 ini Pemerintah Provinsi Jambi menargetkan penurunan prevalensi angka stunting sebesar 11,9% dan pada tahun 2029 penargetan penurunan prevalensi angka stunting sebesar 9,3%. (*)

Baca juga:  Wagub Sani: Grebeg Suro Lestarikan Budaya Lokal dan Bentuk Karakter Generasi Muda