Dari perspektif elektoral, langkah ini sangat strategis. Basis pemilih Jambi sebagian besar masih didominasi oleh masyarakat pedesaan dan sektor pertanian. Dengan menempatkan figur seperti Romi di pucuk kepemimpinan, PSI memiliki peluang memperluas daya jangkau politiknya di luar segmentasi tradisionalnya. Milenial yang haus perubahan dan petani yang menuntut keadilan ekonomi bisa menjadi kombinasi kekuatan baru yang memperkuat posisi PSI dalam peta politik daerah.

Lebih jauh, kepemimpinan Romi Haryanto dapat menegaskan bahwa politik solidaritas bukan sekadar jargon urban, tetapi nilai yang hidup di tengah masyarakat Jambi. Solidaritas sosial di kalangan petani, gotong royong di desa, hingga semangat kolaborasi antar generasi bisa menjadi cermin nyata dari ideologi PSI versi lokal: progresif namun berpijak pada realitas sosial.

Baca juga:  Saat Milenial Mencari Rumah Politik : Peluang PSI di Jambi

Jika dikelola dengan baik, PSI Jambi berpotensi menjadi partai dengan basis elektoral paling dinamis di provinsi ini. Sinergi antara ide progresif kaum muda dan realitas keseharian masyarakat desa akan menghasilkan kekuatan politik yang segar, adaptif, dan autentik. Dan di tengah kejenuhan publik terhadap politik lama yang elitis, wajah baru PSI Jambi di bawah H. Romi Haryanto bisa menjadi oase—sebuah harapan bahwa politik masih bisa berpihak pada rakyat kecil, tanpa kehilangan idealisme perubahan.

Singkatnya, Romi Haryanto tengah memimpin transformasi PSI Jambi dari partai wacana menjadi partai kerja, dari partai kota menjadi partai rakyat. Dan jika arah ini terus konsisten, bukan tidak mungkin PSI Jambi akan menjadi kekuatan politik baru yang menghubungkan masa depan milenial dengan perjuangan petani di tanah sepucuk Jambi sembilan lurah.

Baca juga:  Problem Kelas Menengah di Jambi