TANYAFAKTA.CO, MUNA — Suasana di Kelurahan Wasolangka, Kabupaten Muna, mendadak memanas setelah tujuh anggota tim Acecor dari PT Krida, perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit asal Jakarta, melakukan monitoring terhadap lahan yang diduga telah dijual melalui perantara warga setempat berinisial A tanpa sepengetahuan para pemilik tanah, Selasa (28/10/2025).

Kedatangan tim perusahaan pada pukul 10.25 WITA itu langsung menarik perhatian ratusan warga. Mereka berbondong-bondong menuju lokasi untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar. Hasilnya, dugaan tersebut benar adanya.

“Sekitar 1.014 bidang tanah dan ratusan bidang tanah lainnya dijual tanpa sepengetahuan pemilik lahan di wilayah Wasolangka,” ujar salah satu anggota tim Acecor PT Krida dari pusat Jakarta, dikutip dari Tegas.co pada Kamis, (30/10/2025).

Baca juga:  KT Mandiri dan GMNI Jambi Duduki Lahan Sengketa PT TML, Desak Pemprov dan DPR RI Turun Tangan

Pihak perusahaan juga mengungkap adanya indikasi pemalsuan dokumen tanda tangan yang tidak sesuai prosedur dari instansi pemerintah setempat (kelurahan) saat proses pembelian tanah dilakukan oleh PT Krida melalui perantara tersebut.

Akibat temuan itu, tim Acecor PT Krida langsung turun meninjau lapangan dan mendapati bahwa sebagian besar warga tidak mengetahui tanah mereka telah dijual.

“Hampir semua masyarakat tidak tahu-menahu tentang penjualan tanah mereka,” ungkap Haswin, salah satu warga yang menjadi korban pengklaiman lahan.

Perwakilan tim Acecor menjelaskan, kedatangan mereka ke Wasolangka bertujuan mengumpulkan bukti serta memastikan bahwa pihak penjual berinisial A akan mengganti rugi seluruh tanah masyarakat yang telah dijual ke PT Krida.

Baca juga:  PTPN IV PalmCo Tegaskan Bukan Pemegang HGU Cot Girek, Siap Fasilitasi Dialog Masyarakat dan PTPN I

“Besok akan hadir dua Kanit Reskrim dari Polda Metro Jaya untuk melakukan pemeriksaan (BAP) terhadap A dan rekan-rekannya yang diduga terlibat dalam penjualan lahan tersebut,” jelas perwakilan tim Acecor PT Krida.