TanyaFakta.coTanyaFakta.co
  • Nasional
  • Daerah
  • Pemerintahan
  • Agraria
  • Hukum & Kriminal
  • Sosial & Politik
  • Ekonomi & Bisnis
  • Pendidikan
  • Olahraga
  • Opini
Berita Terbaru
KBPP Polri Siap Gelar Musda V, Siapkan Regenerasi Kepemimpinan di Jambi Wako Maulana Dukung Olahraga Sepatu Roda, Tingkatkan Kualitas Sarana dan Prasarana Atlet Wali Kota Maulana Luncurkan Bus Listrik Trans Bahagia Pada Karnaval Angso Duo Tahun 2025 Terbukti Mampu Eratkan Serumpun Melayu dan Islam, Wali Kota Jambi Terima Anugerah di Konvensyen DMDI ke-23 Pebalap Binaan Astra Honda Siap Melesat Kencang di Final ATC Sepang
  • Beranda
  • Opini

Bunuh Diri : Perlunya Penguatan Sosial Dan Mental

18 Juli 2024 12:46
Penulis : Tanya Fakta

TANYAFAKTA.CO – Tragedi bunuh diri seorang mahasiswa di Gedung Mahligai Bank 9 Jambi baru-baru ini telah membuka mata kita terhadap urgensi isu kesehatan mental di masyarakat. Fenomena ini seharusnyalah bukan hanya menjadi persoalan individu, tetapi mencerminkan tantangan sosial dan mental yang lebih luas.

Secara statistik, data Bank Dunia menunjukkan populasi Indonesia pada 2018 mencapai 267,1 juta jiwa. Dalam tahun yang sama, menurut BBC, tercatat 2.992 kasus kematian akibat bunuh diri di negara kita. Angka ini menggambarkan bahwa setiap hari, rata-rata 8 orang Indonesia mengakhiri hidupnya sendiri. Memprihatinkan !

Meskipun data spesifik untuk Provinsi Jambi belum tersedia, kita dapat berasumsi bahwa negeri ‘Pucuk Jambi Sembilan Lurah’ ini juga tidak luput dari persoalan serupa. Situasi ini menuntut perhatian serius dan tindakan nyata dari seluruh elemen masyarakat.

Untuk melihat masalah ini, paling tidak diperlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan aspek sosial dan mental.

Diperlukan penguatan peran sosial yang dimulai dari lingkungan keluarga. Keluarga sebagai unit terkecil masyarakat memiliki peran krusial. Komunikasi terbuka dalam keluarga dapat menjadi benteng pertahanan pertama melawan depresi dan keinginan bunuh diri. Orang tua perlu dibekali dengan keterampilan mendengar aktif dan komunikasi efektif.

Baca juga:  Dorong SDM Unggul, Politeknik Jambi Bekali Mahasiswa dengan Praktik Budidaya Sawit

Lingkungan sosial dan pertemanan juga berperan penting. Jaringan sosial yang kuat dapat menjadi sistem dukungan yang efektif bagi individu yang sedang mengalami kesulitan mental.

Institusi pendidikan, khususnya perguruan tinggi (dalam kasus Tragedi Mahligai ini), harus memprioritaskan kesehatan mental mahasiswa. Layanan konseling yang mudah diakses dan bebas stigma dapat menjadi pelindung bagi mahasiswa yang membutuhkan bantuan.

Begitu juga dengan dukungan psikologis. Menciptakan lingkungan yang nyaman bagi masiswa (dan remaja pada umumnya) bukan sekadar wacana. Ruang publik yang ramah anak muda, seperti taman kota atau pusat komunitas, dapat menjadi tempat yang aman bagi mereka untuk bersosialisasi dan mengekspresikan diri.

Penyediaan fasilitas olahraga dan sarana penyaluran hobi juga penting. Aktivitas fisik dan kreativitas dapat menjadi katalis untuk melepaskan stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Kita tidak boleh membiarkan tragedi seperti ini terulang di masa depan.

Baca juga:  Menata Ulang Demokrasi : Dari Kompleksitas Pemilu, Regulasi Beradaptasi, Menuju Harapan Perbaikan

Setiap komponen masyarakat harus memandang isu kesehatan mental dengan sangat serius. Pemerintah, institusi pendidikan, keluarga, dan masyarakat harus bersinergi dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental generasi muda.

Dengan upaya bersama, kita dapat mencegah kasus-kasus serupa dan membangun masyarakat yang lebih sehat secara mental. Ingatlah, setiap nyawa berharga, dan kita semua memiliki peran dalam menjaganya.

Implementasi penguatan ini membutuhkan kerjasama lintas sektor. Pemerintah perlu menginisiasi kebijakan yang mendukung kesehatan mental, seperti memasukkan layanan kesehatan jiwa dalam skema asuransi nasional. Institusi pendidikan dapat mengintegrasikan pendidikan kesehatan mental dalam kurikulum. Masyarakat umum pun harus berperan aktif dalam menghapus stigma seputar masalah kejiwaan.

Hal lain, keamanan infrastruktur juga memainkan peran krusial dalam upaya pencegahan bunuh diri. Gedung-gedung pencakar langit, yang seharusnya menjadi simbol kemajuan dan aspirasi, tidak boleh berubah menjadi lokasi tragedi.

Baca juga:  Sumpah Pemuda: Peran Pemuda dalam Menghadapi Era Globalisasi dan Menjaga Kesatuan NKRI

Kita perlu mendesak pihak berwenang dan pengelola gedung untuk menerapkan standar keamanan yang ketat, seperti pemasangan pagar pengaman di balkon dan atap, serta sistem pengawasan yang efektif.

Setiap langkah kecil memiliki potensi besar. Jika setiap komunitas di Indonesia berhasil mencegah satu kasus bunuh diri per tahun, itu berarti ribuan nyawa diselamatkan. Lebih dari itu, kita menciptakan masyarakat yang lebih empatik dan resilient.

Mari kita jadikan tragedi di Jambi sebagai momen refleksi dan titik balik. Dengan pemahaman yang lebih baik dan tindakan nyata, kita bisa membangun lingkungan yang mendukung kesehatan mental setiap individu. Ingatlah, setiap nyawa berharga, dan kita semua memiliki peran dalam menjaganya.

Bersama-sama, kita bisa menciptakan Indonesia yang lebih sehat secara mental, di mana setiap individu merasa dihargai, didukung, dan memiliki harapan untuk masa depan yang lebih cerah. Saatnya kita saling memberi penguatan sosial dan mental. Semoga!

Penulis : Bahren Nurdin (Pengamat Sosial dan Kebijakan Publik) 

  • Bunuh Diri
  • Jambi
  • Mahasiswa
  • Skripsi
Bagikan

Berita Terkait

Seruan “Tangkap Sucipto Mafia Tanah” Menggelora di Jambi

Agraria

Sinergi Regulasi dan Investasi: Menafsir PMK Nomor. 68 Tahun 2024 dalam Percepatan Jalan Khusus Batubara Jambi

Opini

UNJA Gelar Seminar Penguatan Kontrol Diri Mahasiswa untuk Cegah Penyalahgunaan Narkoba

Pendidikan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tag Populer

Walikota Jambi Polda Jambi Gubernur Jambi Maulana Al Haris Pemerintah Kota Jambi Pemkot Jambi Jambi Presiden Prabowo Subianto Wali Kota Jambi

Berita Populer

1

Reshuffle 128 Pejabat, Wali Kota Maulana Tegaskan Komitmen Perkuat Birokrasi Kota Jambi

Pemerintahan
2

Kecelakaan Maut di Simpang Rimbo, Pengendara Motor Tewas Ditabrak Truk Tangki CPO

Daerah
3

Wali Kota Jambi Maulana Luncurkan SiRekap, Sistem Digital Pengelolaan Keuangan Daerah Pertama di Jambi

Pemerintahan
4

Wali Kota Maulana Mulai Proses Pengukuran Lahan Untuk Kolam Retensi 9 Hektare, Targetkan Ground Breaking November Mendatang

Pemerintahan
5

Wali Kota Maulana Kunjungi Korban Begal, Serahkan Bantuan dan Pastikan Perawatan Melalui Program Kartu Bahagia

Pemerintahan
6

Walikota Jambi Pimpin Apel Satgas Penindakan Geng Motor, Kerahkan 500 Personil

Hukum & Kriminal
7

Dorong Ekonomi dan Cegah Stunting, Wali Kota Maulana Serahkan Bantuan Gizi

Kesehatan
8

Resahkan Warga, Wako Maulana Akan Tindak Tegas Geng Motor

Pemerintahan
9

Sah! Kantor Pertanahan Tanjab Barat Akui Lahan 85 Ha Diluar HGU PT.Agrowiyana

Agraria
10

Serius Jaga Ketahanan Pangan dan Lawan Inflasi, Walikota Jambi Tanam Cabai di Lagro Seluas 7 Hektare

Agraria

Ikuti Media Sosial Kami :

Terdaftar Di :

LAMAN

  • Tentang Kami
  • Hak Jawab
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber

Copyright © 2025 TanyaFakta.co

Dikelola oleh PT Merdeka Jaya Media