Keengganan melakukan reshuffle akan berdampak fatal. Kepercayaan publik yang baru saja terbangun akan runtuh. Rakyat akan menilai kepemimpinan baru sebagai pemimpin yang tak tegas dan tak mampu membawa perubahan. Legitimasi kepemimpinan akan tergerus, dan program unggulan akan terancam gagal.
Ini bukan soal siapa yang akan tersingkir, melainkan soal komitmen untuk membangun Sarolangun. Ini soal keberanian untuk mengambil keputusan yang sulit demi kebaikan masyarakat. Bupati dan Wakil Bupati harus berani bertindak.
Tindakan nyata, bukan sekadar wacana, yang dibutuhkan untuk mewujudkan Sarolangun Maju. Jangan sampai mimpi besar itu kandas hanya karena lambannya birokrasi. Reshuffle OPD: saat ini, bukan nanti.
Penulis : Hayatullah Qomainy | Mahasiswa Ilmu Sosial dan Politik Universitas Jambi (UNJA)


Tinggalkan Balasan