Ketua DEN Luhut B. Panjaitan dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kerja tim (team work). “Bercita-cita itu penting, namun mewujudkannya jauh lebih penting,” ujarnya. Ia mengakui bahwa saat ini Indonesia masih banyak bergantung pada impor. Namun, dalam jangka panjang, diharapkan Indonesia mampu memenuhi kebutuhan berbagai komoditas secara mandiri.

Luhut mencontohkan transformasi industri nikel yang sebelumnya hanya mengekspor bahan mentah senilai 1,5 miliar dolar AS, namun kini, melalui hilirisasi, mampu menghasilkan nilai ekspor hingga 35 miliar dolar AS. Ia juga menyoroti potensi pertanian daerah, termasuk produksi kemenyan. Menurutnya, Presiden Prabowo telah menginstruksikan agar dibangun hilirisasi komoditas kemenyan, yang selama ini dikuasai jaringan bisnis tertentu tanpa memberikan keuntungan signifikan bagi para petani.

Baca juga:  Akhiri Krisis Air Bersih, PT Semen Gresik Bangun Infrastruktur Air untuk 457 KK di Rembang dan Blora

Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan Luar Negeri Belanda, Michiel Sweers, menyampaikan bahwa Indonesia memiliki ambisi besar untuk menjadi kekuatan ekonomi keempat terbesar di dunia. “Perlu dorongan dan komitmen besar untuk mencapai tujuan itu. Kami berharap kerja sama antara Indonesia dan Belanda dapat mempercepat tercapainya cita-cita tersebut,” ujarnya.

Setelah acara penyambutan, delegasi Kerajaan Belanda bersama Bupati Humbahas melanjutkan kunjungan ke kawasan Food Estate dan lokasi pembibitan kentang milik Indofood. (*)