TANYAFAKTA.CO, HUMBAHAS – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut B. Panjaitan, didampingi Wakil Gubernur Sumatera Utara dan delegasi Pemerintah Belanda, melakukan kunjungan kerja ke Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Rabu, (18/6/2025).
Rombongan disambut langsung oleh Bupati Humbahas, Dr. Oloan P. Nababan, SH, MH, bersama Wakil Bupati Junita Rebeka Marbun, SH, MAP, Ketua TP PKK Humbahas Ny. Erma Oloan P. Nababan, serta jajaran Forkopimda Humbahas.
Ketua DEN Luhut B. Panjaitan turut didampingi oleh Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Otto Hasibuan, Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Nani Hendiarti, serta tim dari berbagai kementerian terkait.
Delegasi Pemerintah Belanda yang hadir antara lain Vice Minister for Foreign Economic Relations of the Ministry of Foreign Affairs Michiel Sweers, Vice Minister of Agriculture, Fisheries, Food Quality and Nature (LVVN) Guido Landheer, Deputy Ambassador Adriaan Palm, Peter Zwart dari Kementerian Luar Negeri, dan Mark Zonneberg dari LVVN. Turut serta pula perwakilan Dutch Enterprise Agency: Karin Schipper, Laisy Deng, dan Fedde Potjer; serta Agriculture Counselor Joost Van Uum, Agriculture Advisor Nofalia Nurfitriani, Agriculture Officer Vani Liesyoani, Agriculture Advisor untuk Malaysia Hoh Li Huan, Agriculture Advisor untuk Singapura Lucas Jiang Kunrong, Education Advisor Puji Astuti, dan perwakilan bidang komunikasi Ardita.
Dalam sambutannya, Joost Van Uum selaku Konselor Pertanian Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Malaysia, dan Singapura menyampaikan bahwa ketersediaan pangan merupakan isu utama di setiap negara. Belanda, menurutnya, menerapkan tiga pilar utama dalam pengembangan pertanian, yakni keberlanjutan (sustainability), produktivitas (productivity), dan inovasi. Ia menegaskan komitmen Belanda untuk mendukung pembangunan rumah kaca, pengembangan komunitas lokal melalui pelatihan dan penguatan kapasitas (capacity building), serta transfer pengetahuan melalui SMK Pertanian, Politeknik Pertanian, dan Universitas Pertanian.
Ketua DEN Luhut B. Panjaitan dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kerja tim (team work). “Bercita-cita itu penting, namun mewujudkannya jauh lebih penting,” ujarnya. Ia mengakui bahwa saat ini Indonesia masih banyak bergantung pada impor. Namun, dalam jangka panjang, diharapkan Indonesia mampu memenuhi kebutuhan berbagai komoditas secara mandiri.
Luhut mencontohkan transformasi industri nikel yang sebelumnya hanya mengekspor bahan mentah senilai 1,5 miliar dolar AS, namun kini, melalui hilirisasi, mampu menghasilkan nilai ekspor hingga 35 miliar dolar AS. Ia juga menyoroti potensi pertanian daerah, termasuk produksi kemenyan. Menurutnya, Presiden Prabowo telah menginstruksikan agar dibangun hilirisasi komoditas kemenyan, yang selama ini dikuasai jaringan bisnis tertentu tanpa memberikan keuntungan signifikan bagi para petani.
Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan Luar Negeri Belanda, Michiel Sweers, menyampaikan bahwa Indonesia memiliki ambisi besar untuk menjadi kekuatan ekonomi keempat terbesar di dunia. “Perlu dorongan dan komitmen besar untuk mencapai tujuan itu. Kami berharap kerja sama antara Indonesia dan Belanda dapat mempercepat tercapainya cita-cita tersebut,” ujarnya.
Setelah acara penyambutan, delegasi Kerajaan Belanda bersama Bupati Humbahas melanjutkan kunjungan ke kawasan Food Estate dan lokasi pembibitan kentang milik Indofood. (*)


Tinggalkan Balasan