TANYAFAKTA.CO, – Jambi, sebuah provinsi yang kaya akan keindahan alam, juga menyimpan kekayaan kuliner yang tak terduga. Masyarakat Jambi dengan cerdik mengolah hasil bumi dan air mereka menjadi hidangan istimewa yang siap menggoyang lidah siapa pun. Dari ikan-ikan segar Sungai Batanghari hingga melimpahnya hasil perkebunan seperti durian, nanas, dan cempedak, semuanya disulap menjadi santapan bercita rasa tinggi. Tak heran jika warung-warung di Jambi dipenuhi aroma santan kelapa segar yang baru diperas. Mari kita telusuri beberapa masakan khas Jambi yang mungkin belum banyak dikenal luas!

Gulai Tepek Ikan: Gurihnya Sensasi Pipih yang Empuk

Gulai Tepek Ikan adalah hidangan unik dari Kota Seberang, Jambi, yang terbuat dari perpaduan sagu tani dan daging ikan gabus atau ikan tenggiri. Dinamakan “tepek” karena proses pembuatannya yang dipipihkan. Setelah direbus dan dipotong berbentuk jajaran genjang, tepek ini digulai dengan rempah pilihan.

Teksturnya sangat empuk dan kenyal, dengan sensasi asam dan asin yang memanjakan lidah. Uniknya, gulai tepek ikan ini bukan hidangan yang dijual bebas setiap hari, melainkan sajian istimewa yang hanya dihidangkan pada acara-acara tertentu seperti pernikahan, kenduri, acara adat, atau penyambutan tamu penting.

Tempoyak Ikan Patin: Perpaduan Durian Fermentasi yang Menggoda

Pernahkah Anda mendengar Tempoyak? Ini adalah warisan kuliner Melayu berupa hasil fermentasi buah durian yang memiliki cita rasa asam khas. Jambi, sebagai salah satu penghasil durian, lihai mengolah buah ini menjadi bumbu masakan.

Salah satu olahan tempoyak paling populer di Jambi adalah Tempoyak Ikan Patin. Ikan patin segar dimasak dengan tempoyak dan aneka bumbu rempah pilihan. Disajikan dengan nasi hangat, perpaduan rasa pedas, manis, dan asam, ditambah aroma durian yang khas, menjadikan hidangan ini sangat nikmat dan wajib diburu saat Anda berkunjung ke Jambi.

Gulai Talang: Keunikan Tanpa Santan dari Batanghari

Dari Kabupaten Batanghari, ada Gulai Talang yang mungkin belum terlalu dikenal, bahkan di Jambi sendiri. Keunikan gulai ini terletak pada penggunaan daging bebek atau ayam sebagai bahan dasar, dan yang paling menarik adalah tidak menggunakan santan.

Baca juga:  RPJMD dan Pembangunan yang Berakar pada Kebutuhan Rakyat 

Gulai talang juga merupakan hidangan yang langka, hanya dimasak pada waktu-waktu tertentu seperti acara adat dan pesta pernikahan, biasanya disajikan pada malam hari. Rasanya yang khas dan proses pembuatannya tanpa santan menjadikannya hidangan yang patut dicoba jika Anda berkesempatan mengunjungi Mersam.

Gulai Terjun Sukamenanti: Pedas Segar dengan Bumbu Serentak

Gulai Terjun adalah masakan khas dari Kabupaten Sarolangun dan Merangin. Dinamakan “terjun” karena semua bumbu dimasukkan secara serentak. Ciri khas lainnya adalah gulai ini tidak memakai bawang putih dan kunyit, serta memiliki kuah santan yang lebih encer.

Meskipun terbuat dari ayam kampung, tekstur dagingnya tetap mudah dikunyah. Dengan rempah-rempah pilihan seperti cabai hijau, ketumbar, merica, jahe, dan asam kandis, gulai terjun menawarkan cita rasa pedas sekaligus segar. Seperti gulai talang, hidangan ini umumnya disajikan pada hajatan besar seperti pernikahan, khitanan, akikah, dan hari raya keagamaan.

Rendang Cempedak: Twist Unik pada Rendang Klasik

Dari Kabupaten Kerinci, muncul inovasi kuliner menarik: Rendang Cempedak. Jika biasanya rendang terbuat dari daging sapi atau kerbau, kali ini yang direndang adalah buah cempedak. Proses dan bumbu yang digunakan mirip dengan rendang pada umumnya, namun keunikannya terletak pada penggunaan kuali besar di atas tungku dengan kayu bakar dari kayu manis. Asap dari pembakaran kayu manis ini memberikan cita rasa yang sangat khas dan unik pada rendang cempedak. Penting untuk diperhatikan bagi penderita masalah lambung, konsumsi cempedak mungkin dapat memicu peningkatan asam lambung.

Nasi Minyak: Hidangan Spesial Penuh Rempah

Jangan salah sangka dengan namanya, Nasi Minyak khas Jambi bukanlah nasi yang dimakan dengan minyak sayur. Ini adalah hidangan istimewa berbahan dasar beras yang dimasak dengan bumbu dan rempah pilihan, dengan ciri khas utama menggunakan minyak samin.

Nasi minyak biasanya menjadi hidangan khusus pada acara pernikahan, akikah, khitanan, dan hari raya. Nasi ini akan semakin nikmat jika disajikan bersama lauk seperti gulai tepek ikan, rendang, atau kari, menciptakan kombinasi rasa yang kaya dan lezat.

Baca juga:  Sekda Sudirman Pimpin Upacara Peringatan Hari Bela Negara Ke-76 Tahun 2024

Sambal Tempoyak: Pedas Asam dari Fermentasi Durian

Selain diolah menjadi gulai ikan patin, Tempoyak (fermentasi durian) juga bisa disulap menjadi sambal yang menggugah selera. Sambal Tempoyak memiliki cita rasa asam pedas yang unik, cocok dimakan bersama lauk pauk lainnya atau sebagai cocolan gorengan. Biasanya dibuat untuk konsumsi keluarga, sambal ini paling nikmat disantap hangat-hangat kuku.

Sambal Nanas: Sentuhan Manis Asam Segar

Jambi, dengan perkebunan nanasnya yang luas, juga menghasilkan olahan sambal yang tak kalah menarik: Sambal Nanas. Kreativitas masyarakat Jambi dalam mengolah buah-buahan memang patut diacungi jempol.

Sambal nanas bisa ditemukan pada acara pernikahan, khitanan, dan akikah, atau dibuat untuk konsumsi keluarga. Rasanya akan lebih nikmat bila disantap bersama nasi minyak dan gulai ikan tepek. Perpaduan manis, asam, dan pedas dari nanas segar cincang kasar dengan bumbu halus serta terasi bakar menjadikan sambal ini pilihan yang segar.

Daging Masak Itam: Kekayaan Rempah dalam Warna Hitam Pekat

Daging Masak Itam adalah salah satu hidangan khas Jambi yang menggugah selera. “Itam” berarti hitam, sesuai dengan warna kuahnya yang pekat. Mirip semur namun berbeda pada rempah-rempah pilihannya, hidangan ini memiliki rasa pedas, manis, dan gurih.

Biasanya disajikan pada acara pernikahan, khitanan, dan akikah, Daging Masak Itam ini diolah dengan perpaduan bumbu sangrai seperti merica, cengkih, pala, pekak, kayu manis, kapulaga, ketumbar, adas manis, jahe, bawang, kecap manis, dan asam, yang meresap sempurna ke dalam daging sapi atau kerbau.

Sate Ikan: Keunikan Dikukus Tanpa Tusukan

Lupakan bayangan sate yang dibakar dan ditusuk lidi. Sate Ikan khas Kota Seberang Jambi ini sangat unik: daging ikan gabus dihaluskan, dibungkus daun pisang, lalu dikukus, bukan dibakar.

Meskipun belum sepopuler sate pada umumnya, rasanya dijamin bisa bersaing. Sate ikan ini disajikan di warung makan, serta saat hajatan, bulan Ramadan, dan hari besar keagamaan. Kaya akan protein, sate ikan ini sangat baik untuk kesehatan, menjadikannya pilihan lezat bagi semua orang, bahkan yang kurang suka makan ikan.

Baca juga:  Audiensi Kwarcab Kerinci dan Kwarda Jambi, Memperkuat Gerakan Pramuka di Bumi Sakti Alam Kerinci

Sup Tulang Iga: Kehangatan Kuah Bening yang Kaya Rasa

Pecinta sup wajib mencoba Sup Tulang Iga khas Jambi. Sup ini disajikan dengan potongan tulang iga sapi yang masih memiliki daging menempel. Kuahnya bening, kaya akan rempah seperti jahe, kayu manis, kapulaga, daun salam, dan serai, serta ditaburi bawang merah goreng dan irisan daun bawang.

Sup tulang iga ini sangat nikmat disantap hangat, dengan daging yang empuk dan kuah yang gurih, memberikan kehangatan dan kenikmatan di setiap suapan.

 Kerutup Ikan: Sensasi Bunyi “Kerutup” dari Ikan Masak Daun Pisang

Kerutup Ikan adalah masakan Jambi yang akan membuat Anda ketagihan. Terbuat dari ikan mas atau ikan nila, hidangan ini diolah dengan bumbu dan rempah yang meresap sempurna. Dinamakan “kerutup” karena saat digoreng dalam bungkusan daun pisang, akan terdengar bunyi berdetasan seperti daun basah terbakar.

Ikan dicampur dengan bumbu halus (bawang merah, jahe, bawang putih), merica, gula, garam, dan air asam jawa, lalu dibungkus daun pisang dan digoreng. Hasilnya adalah ikan yang matang merata dengan aroma daun pisang yang khas dan cita rasa yang kaya.

Soto Semurup: Soto Kuning Berempah Khas Kerinci

Bagi penggemar soto, Soto Semurup dari Kerinci, Jambi, wajib dicoba. Soto ini memiliki kuah kuning yang kaya akan rempah pilihan, seperti bawang putih, jahe, lengkuas, cuka, dan kunyit.

Yang membedakan soto ini adalah sajiannya yang dilengkapi dengan irisan dendeng batokok (daging kering pipih berbumbu), potongan kentang goreng, dan mi putih sohun. Lebih lezat lagi jika dinikmati dengan emping goreng, potongan telur rebus, kecap manis, cabai, dan jeruk nipis. Soto Semurup adalah hidangan yang pas untuk menghangatkan perut dan memanjakan lidah.