TANYAFAKTA.CO, BALI – Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi terhadap ketersediaan peralatan medis canggih di Indonesia. Namun, ia menekankan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni untuk mengoperasikan teknologi tersebut secara profesional.

Hal ini disampaikan Presiden Prabowo saat meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Bali International Hospital di Denpasar, Bali, pada Rabu, (25/6/2025).

“Saya sangat juga apresiasi Menteri Kesehatan kita sekarang sudah banyak memiliki alat-alat yang terbaik dan tercanggih di dunia, sudah mulai masuk di Indonesia, dan sekarang kita didik terus tenaga-tenaga ahli untuk bisa menjalankan alat-alat itu sehingga rakyat kita akan bisa punya akses terhadap pelayanan kesehatan yang terbaik,” ujar Presiden.

Baca juga:  Walikota Jambi Terpilih Hadiri Undangan Konsulat Jenderal India Memperingati Hari Republik India ke-76

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyoroti pentingnya memperluas akses pendidikan kedokteran dan tenaga kesehatan. Ia mendesak agar pembukaan fakultas kedokteran baru, akademi keperawatan, dan program pendidikan spesialis dapat dipercepat.

“Kita harus tambah juga akademi-akademi perawatan dan kita harus tambah pendidikan spesialis dengan efisien dan jangan terlalu terhimpit oleh prosedur-prosedur dan peraturan-peraturan kuno. Peraturan-peraturan yang sudah tidak bisa menjawab kesulitan dan tantangan masa kini,” tegasnya.

Lebih lanjut, Presiden menekankan bahwa Indonesia tidak bisa lagi bergantung pada sistem dan metode lama yang tidak efisien. Ia mendorong pemerintah dan sektor terkait untuk meninggalkan manajemen yang boros dan menggantinya dengan sistem yang bertanggung jawab dan akuntabel.

Baca juga:  Presiden Prabowo Angkat Diplomasi Damai Indonesia di Forum Dunia

“Indonesia negara yang mau berkembang pesat. Kita harus mengejar bangsa-bangsa lain. Kita tidak bisa pakai cara-cara yang lama, cara-cara yang tidak efisien, cara-cara yang boros, manajemen yang tidak benar, tinggalkan itu. Tidak ada tempat, rakyat Indonesia tidak mau dengan sistem-sistem yang seperti itu. Rakyat Indonesia menuntut pemerintah yang efisien, pelayanan yang baik, pertanggungjawabkan setiap uang rakyat tidak boleh disalahgunakan,” lanjut Presiden.

Menurutnya, peresmian KEK Sanur dan Bali International Hospital adalah contoh nyata dari terobosan yang perlu direplikasi di sektor lain. Inisiatif ini, kata Presiden, merupakan bagian dari upaya bangsa untuk mengejar ketertinggalan dan mewujudkan pemerataan pelayanan kesehatan di Tanah Air.

Baca juga:  Presiden Peru Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan Bilateral dengan Indonesia

“Hari ini KEK ini contoh salah satu terobosan ke arah mengejar ketinggalan kita dan ini harus ditiru oleh banyak sektor lain,” pungkasnya.

(BPMI Setpres)