• Penetapan Desa Bebas Stunting di setiap kecamatan.

  • Produk olahan lokal seperti Siomay/Cookies Selam berbahan dasar ikan seluang dan ikan lambak, serta Puding Bumali dari daun labu kuning dan daun mali-mali.

  • Pembentukan Balai Remaja Cegah Stunting (Baja Ceting) di desa dan kecamatan.

  • Pemilihan Remaja Desa Peduli Stunting (Reli Stunting).

  • Program Jumet Drama (Jumat Minum Tablet Tambah Darah Bersama).

Wabup Gerry menyampaikan optimisme bahwa dengan kerja sama lintas sektor dan dukungan masyarakat, target nasional prevalensi stunting dapat dicapai, bahkan Sarolangun menargetkan zero stunting dalam waktu dekat.

“Kami percaya bahwa dengan kolaborasi yang kuat antar perangkat daerah dan masyarakat, Sarolangun dapat menjadi contoh dalam penanganan stunting yang terukur dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Baca juga:  Gubernur Al Haris: Penguatan Kerja Sama dan Koordinasi Kunci Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Jambi

Kegiatan pra-penilaian ini menjadi forum strategis dalam mengevaluasi kinerja intervensi stunting kabupaten/kota se-Provinsi Jambi sebelum tahap penilaian nasional oleh pemerintah pusat. (*)