TANYAFAKTA.CO, JAMBI – Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Jambi, Datuk Temenggung Putro Jayo Diningrat Drs. H. Hasan Basri Agus, MM (HBA), menegaskan bahwa peringatan Hari Adat Melayu Jambi ke-747 merupakan momentum penting untuk memperkuat eksistensi LAM sebagai mitra strategis pemerintah. LAM berkomitmen membimbing masyarakat serta menjaga nilai-nilai budaya dan adat istiadat Melayu Jambi agar tetap hidup dan relevan.
Sejak dilantik pada 2021, HBA memimpin LAM Provinsi Jambi menjalin berbagai kerja sama melalui nota kesepahaman (MoU) dengan berbagai instansi, seperti Kejaksaan Tinggi Jambi, Polda Jambi, Pengadilan Tinggi Agama, Baznas, berbagai OPD Pemprov Jambi, hingga media massa.
Puncak peringatan Hari Adat ke-747 yang digelar di EV. Garden Kota Jambi, Jumat (27/6/2025), menjadi momentum penting dengan penandatanganan MoU antara LAM Provinsi Jambi dan Kanwil Kemenkumham Provinsi Jambi. Penandatanganan ini memperkuat sinergi antara hukum negara dan hukum adat.
“Alhamdulillah, semangat panitia sangat luar biasa. Tahun ini kita hadirkan beragam perlombaan dan kuliner daerah yang menggambarkan kekayaan budaya Melayu Jambi. MoU dengan Kanwil HAM juga menjadi salah satu kegiatan kita sebagai langkah strategis dalam memperluas peran LAM dalam membimbing masyarakat dan mengawal sendi-sendi budaya agar tetap hidup dan relevan,” ungkap HBA.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, Forkopimda Provinsi Jambi, Bupati dan Wali Kota se-Provinsi Jambi, serta tokoh adat dan masyarakat.
Dengan tema “Menyongsong Tujuh Setengah Abad Melayu Jambi, Merajut Budaya Agar Dak Lapuk Dek Hujan, Dak Lekang Dek Panas, Menuju Jambi Mantap 2030 dan Indonesia Emas 2045,” peringatan ini menegaskan komitmen LAM dalam menjaga kesinambungan budaya Melayu.
Dalam sambutannya, Gubernur Al Haris mengapresiasi kiprah aktif HBA dan LAM Jambi. Ia berharap hukum adat dapat terus diberdayakan hingga ke tingkat desa dan kecamatan.
“Kita mendorong agar hukum adat dapat terus diberdayakan hingga ke tingkat desa dan kecamatan, sebagai bagian dari solusi sosial di masyarakat yang tetap berlandaskan aturan perundang-undangan,” ujar Al Haris.
Kepada awak media, HBA menyampaikan harapan agar peringatan Hari Adat menjadi momen membangun kesadaran bersama, khususnya generasi muda, untuk menjaga budaya Melayu.
“Inilah saatnya kita menjunjung adat, merawatnya, dan menempatkannya sebagai fondasi harmoni dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tutup HBA. (*)


Tinggalkan Balasan