TANYAFAKTA.CO, SAROLANGUN – Pemerintah Kabupaten Sarolangun kembali menorehkan prestasi membanggakan. Di bawah kepemimpinan Bupati H. Hurmin, Sarolangun berhasil meraih Juara I dalam penilaian kinerja pelaksanaan delapan aksi konvergensi percepatan pencegahan stunting tingkat Provinsi Jambi tahun 2025.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Jambi, Drs. H. Abdullah Sani, kepada Bupati Sarolangun, H. Hurmin, pada Rabu (2/7/2025) di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi. Kegiatan tersebut turut dihadiri Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris, Ketua TP PKK Provinsi Ny. Hj. Hesti Haris, jajaran Forkopimda, serta para kepala daerah se-Provinsi Jambi.

Dari jajaran Pemerintah Kabupaten Sarolangun, hadir Ketua TP PKK Ny. Hj. Risha Fitria Hurmin, Kepala DPPKB Jupri, Kepala Bappeda Ali Umar, Kepala Dinas Kesehatan Bambang Hermanto, Direktur RSUD dr. Bambang Hermanto, serta sejumlah kepala OPD terkait lainnya.

Baca juga:  Pemkot Jambi Terbitkan Juknis Perkuat SE 19 Tahun 2025 Soal Pembatasan SPBU Bagi Truk Roda 6

Usai menerima penghargaan, Bupati Hurmin menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi lintas sektor dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).

“Ini adalah kemenangan kolektif. Kita akan terus berupaya menurunkan angka stunting hingga nol kasus. Itu target kita,” tegas Hurmin.

Ia menjelaskan bahwa upaya percepatan penurunan stunting dilakukan secara menyeluruh, mulai dari hulu hingga hilir. Pemerintah daerah memprioritaskan penguatan intervensi gizi, perluasan akses layanan kesehatan, serta mendorong seluruh desa dan kelurahan untuk aktif menjalankan program intervensi terpadu.

Salah satu inovasi unggulan Kabupaten Sarolangun adalah program Genting Berbakti Maju (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Anak Stunting), yang melibatkan aparatur sipil negara (ASN), perusahaan melalui program CSR, serta masyarakat dalam mendampingi keluarga berisiko stunting.

Baca juga:  Alarm Serius Lonjakan Stunting di Provinsi Jambi 

“Dokter Maju juga jadi garda depan. Mereka akan turun langsung ke lapangan untuk mendata, memantau tumbuh kembang anak, dan mendampingi keluarga berisiko,” ujar Hurmin.

Berbagai langkah konkret telah dilakukan Sarolangun dalam menekan angka stunting, di antaranya:

Penetapan 11 Desa Bebas Stunting sebagai desa percontohan di tiap kecamatan.

Inovasi pangan lokal, seperti “Kukis Selam” dari ikan seluang dan lambak, serta “Puding Bumali” dari labu kuning dan daun mali-mali.