“Kami juga kini fasilitasi pendaftaran merek dagang dan hak paten guna melindungi inovasi para pengrajin sekaligus meningkatkan kepercayaan konsumen. Intinya, hasil produksi pandai besi berstandar nasional dan terjamin hak ciptanya,” tambahnya.

Sementara itu, Manajer Kebun Kayu Aro, Delvi, menambahkan bahwa para pengrajin juga telah dikirim untuk mengikuti kegiatan benchmarking ke PTPN IV Regional III. Tujuannya adalah untuk memberikan wawasan dan pembelajaran mengenai pengembangan produk serta tata kelola usaha yang lebih modern.

Pengrajin juga mendapat pelatihan manajemen usaha dan pemasaran digital agar mampu mengelola usaha secara profesional serta memanfaatkan platform digital sebagai sarana pemasaran.

Menutup penjelasan, Hariman mengajak seluruh elemen perusahaan untuk turut mendukung produk-produk lokal.

Baca juga:  Hari Batik Nasional, Komitmen PHR Berdayakan Masyarakat dan Lahirkan Batik Khas di Tanah Sumatera

“Kami mengajak seluruh perusahaan, mari kita bangkitkan UMKM anak bangsa, dan beli produk buatan anak negeri, karena ini dukungan nyata untuk keberlanjutan usaha masyarakat,” tutup Hariman.(*)