TANYAFAKTA.CO, SUNGAI PENUH – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Regional IV kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan perekonomian masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Melalui unit Kebun Kayu Aro, perusahaan BUMN ini kini fokus memberdayakan para pandai besi di “Kampung Pandai Besi”, Desa Koto Padang, Kecamatan Tanah Kampung, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi.

Sekretaris PTPN IV Regional IV, Hariman Siregar, yang didampingi oleh Manajer Kebun Kayu Aro, Delvi, pada Jumat (18/7/2025), menjelaskan bahwa bantuan diberikan dalam bentuk peningkatan kapasitas dan kemampuan pengrajin besi agar produk mereka mampu bersaing di tingkat regional bahkan nasional.

“Kami punya program TJSL, salah satunya membantu peningkatan dan kemampuan pelaku UMKM. Di Sungai Penuh, pelaku UMKM yang semua merupakan pandai besi, kami berikan fasilitas, pencerahan dan edukasi agar produk-produk mereka bisa bersaing di regional bahkan nasional,” kata Hariman.

Baca juga:  QL.Net Tunjukkan Itikad Baik, Kunjungi Korban Kecelakaan Kabel WiFi

Kampung Pandai Besi, lanjut Hariman, telah lama dikenal sebagai sentra pembuatan alat pertanian tradisional seperti parang, kapak, cangkul, arit, hingga egrek. Peralatan tersebut merupakan kebutuhan utama para petani di Kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh, dan daerah lainnya di Provinsi Jambi.

Melalui program TJSL, PTPN IV turut memberikan edukasi, fasilitasi, serta pelatihan manajerial untuk pengembangan usaha pengrajin setempat.

“Kampung ini banyak penduduknya ahli dalam mengolah besi jadi alat pertanian. Bahkan telah mampu menghasilkan mesin tempa besi. Kendalanya hanya pemasaran karena terbatasnya legalitas produk seperti sertifikasi SNI, hak paten, dan merek dagang,” ujarnya.

Hariman mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah memfasilitasi sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk memastikan bahwa produk-produk buatan pengrajin memenuhi standar kualitas nasional dan dapat bersaing di pasar yang lebih luas.

Baca juga:  Provokatif, Ngedumel Tak Berujung: Antara Peran Pemerintah dan Sikap Masyarakat 

“Kami juga kini fasilitasi pendaftaran merek dagang dan hak paten guna melindungi inovasi para pengrajin sekaligus meningkatkan kepercayaan konsumen. Intinya, hasil produksi pandai besi berstandar nasional dan terjamin hak ciptanya,” tambahnya.

Sementara itu, Manajer Kebun Kayu Aro, Delvi, menambahkan bahwa para pengrajin juga telah dikirim untuk mengikuti kegiatan benchmarking ke PTPN IV Regional III. Tujuannya adalah untuk memberikan wawasan dan pembelajaran mengenai pengembangan produk serta tata kelola usaha yang lebih modern.

Pengrajin juga mendapat pelatihan manajemen usaha dan pemasaran digital agar mampu mengelola usaha secara profesional serta memanfaatkan platform digital sebagai sarana pemasaran.

Menutup penjelasan, Hariman mengajak seluruh elemen perusahaan untuk turut mendukung produk-produk lokal.

Baca juga:  Kenaikan Harga TBS Kelapa Sawit di Jambi: Tren Positif di Oktober 2024

“Kami mengajak seluruh perusahaan, mari kita bangkitkan UMKM anak bangsa, dan beli produk buatan anak negeri, karena ini dukungan nyata untuk keberlanjutan usaha masyarakat,” tutup Hariman.(*)