Wagub Sani turut mengapresiasi peran SPI dalam memperjuangkan hak-hak petani Indonesia selama hampir tiga dekade.

“Serikat petani merupakan organisasi yang tumbuh dari akar rumput. Hampir tiga dekade organisasi ini berdiri dan menjadi bukti bahwa gerakan petani Indonesia mampu menjadi motor penggerak wacana publik serta kebijakan strategis bidang pangan dan agraria,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum SPI Henry Saragih menyampaikan bahwa kongres ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat gerakan politik dan ekonomi kerakyatan.

“Perjuangan ini harus menghasilkan reforma agraria sejati dan kedaulatan pangan nasional, tetapi juga menjadi momentum strategis dalam memperkuat posisi petani sebagai subjek pembangunan, bukan sekadar objek kebijakan,” ucapnya.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) SPI Jambi, Sarwadi Sukiman, menambahkan bahwa kongres ini penting dalam memperjuangkan hak-hak petani di daerah.

Baca juga:  Audiensi Kwarcab Kerinci dan Kwarda Jambi, Memperkuat Gerakan Pramuka di Bumi Sakti Alam Kerinci

“Selama 27 tahun SPI berdiri di Provinsi Jambi, tentunya memiliki makna perjuangan yang mendalam. Saat ini DPW SPI Jambi memiliki 112.000 hektare lahan perjuangan yang menjadi sumber kehidupan, dan kita meminta pemerintah untuk memprioritaskan petani lokal Jambi untuk mengelola lahan tersebut,” tegas Sarwadi.

Ia menekankan pentingnya pengelolaan lahan yang produktif dan adil, melalui dukungan kebijakan yang berpihak pada petani.

“Kita mendorong agar pengelolaan lahan tersebut digunakan secara produktif dan adil, melalui sinergi kebijakan dan dukungan lokal,” pungkasnya.(*)