TANYAFAKTA.CO, JAMBI – Serikat Petani Indonesia (SPI) menggelar Kongres ke-V di Provinsi Jambi. Momentum ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat komitmen perjuangan mewujudkan reforma agraria sejati dan kedaulatan pangan nasional.

Wakil Gubernur Jambi, Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd.I, menghadiri pembukaan Kongres ke-V SPI yang diselenggarakan di Asrama Haji Provinsi Jambi, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, Selasa (22/07/2025). Kongres berlangsung sejak 20 hingga 25 Juli 2025.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Koperasi Dr. Ferry Juliantono, Tenaga Ahli Kementerian Pertanian Prof. Hasil Sembiring, Staf Ahli Kementerian Lingkungan Hidup Ir. Noer Adi Wardojo, Staf Ahli Kementerian Kehutanan Fahrizal Fitri, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Ketua Partai Buruh Said Iqbal, serta sejumlah tamu undangan lainnya.

Baca juga:  Sekda Sudirman: IKA Lemhanas Dorong Transformasi Kebijakan Berbasis Wawasan Kebangsaan

Wakil Menteri Koperasi Dr. Ferry Juliantono menegaskan, pemerintah pusat mendukung penguatan gerakan ekonomi kerakyatan melalui koperasi.

“Saya berharap, dengan semangat kongres hari ini akan mempercepat terwujudnya kedaulatan pangan dan ketahanan ekonomi desa melalui partisipasi aktif petani,” paparnya.

Sementara itu, Wagub Sani dalam sambutannya menyampaikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto telah meluncurkan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih secara serentak di seluruh Indonesia.

“Program ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap perekonomian masyarakat dalam mendukung swasembada pangan. Tentunya, program ini tidak terlepas dari peran dan kontribusi petani dalam memperkuat komoditas lokal, khususnya kebutuhan dasar,” ujar Wagub Sani.

Ia menambahkan, pemerintah juga memberikan perhatian khusus terhadap petani melalui program prioritas yang menjamin ketersediaan pupuk, benih, dan pestisida.

“Program tersebut merupakan bentuk ketahanan pangan yang harus kita dukung. Pemerintah juga memberikan perhatian khusus terhadap petani dengan salah satu program prioritas menjamin ketersediaan pupuk, benih, dan pestisida guna mewujudkan Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045,” tambahnya.

Baca juga:  Wagub Sani Ajak Purnawirawan TNI AD Jaga Empat Pilar Kebangsaan

Wagub Sani turut mengapresiasi peran SPI dalam memperjuangkan hak-hak petani Indonesia selama hampir tiga dekade.

“Serikat petani merupakan organisasi yang tumbuh dari akar rumput. Hampir tiga dekade organisasi ini berdiri dan menjadi bukti bahwa gerakan petani Indonesia mampu menjadi motor penggerak wacana publik serta kebijakan strategis bidang pangan dan agraria,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum SPI Henry Saragih menyampaikan bahwa kongres ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat gerakan politik dan ekonomi kerakyatan.

“Perjuangan ini harus menghasilkan reforma agraria sejati dan kedaulatan pangan nasional, tetapi juga menjadi momentum strategis dalam memperkuat posisi petani sebagai subjek pembangunan, bukan sekadar objek kebijakan,” ucapnya.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) SPI Jambi, Sarwadi Sukiman, menambahkan bahwa kongres ini penting dalam memperjuangkan hak-hak petani di daerah.

Baca juga:  Prabowo Subianto dan Recep Tayyip Erdoğan Saksi Penandatanganan MoU Kerja Sama Indonesia-Turkiye

“Selama 27 tahun SPI berdiri di Provinsi Jambi, tentunya memiliki makna perjuangan yang mendalam. Saat ini DPW SPI Jambi memiliki 112.000 hektare lahan perjuangan yang menjadi sumber kehidupan, dan kita meminta pemerintah untuk memprioritaskan petani lokal Jambi untuk mengelola lahan tersebut,” tegas Sarwadi.

Ia menekankan pentingnya pengelolaan lahan yang produktif dan adil, melalui dukungan kebijakan yang berpihak pada petani.

“Kita mendorong agar pengelolaan lahan tersebut digunakan secara produktif dan adil, melalui sinergi kebijakan dan dukungan lokal,” pungkasnya.(*)