Berangkat dari kondisi tersebut, Koordinator Aliansi Mahasiswa Nusantara Kerinci – Sungai Penuh menyampaikan tiga tuntutan utama kepada Pemerintah Kabupaten Kerinci:

1. Mendesak penghentian seluruh bentuk eksploitasi simbolik yang menutupi realitas krisis pertanian di Kabupaten Kerinci.

2. Menjadikan kunjungan kerja Menteri Pertanian RI sebagai momentum evaluasi nyata terhadap penderitaan para petani, bukan sekadar ajang seremonial dan pencitraan yang mengabaikan persoalan petani.

3. Mewujudkan Forum Rakor Swasembada Pangan yang partisipatif dan inklusif, melibatkan petani lokal, mahasiswa, dan organisasi sipil untuk menyusun langkah yang berbasis data lapangan dan permasalahan riil.

AMN menegaskan, keadilan dari sektor pertanian tidak akan lahir dari seremoni dan dokumen rakor semata, tetapi dari keberanian dalam mengambil kebijakan yang semata-mata untuk kesejahteraan rakyat.

Baca juga:  Diduga Langgar Izin, Petrochina Dilaporkan KKRJ ke Kejati Jambi