TANYAFAKTA.CO, JAKARTA – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui Sub Holding PTPN IV, PalmCo, menyimpan cerita panjang tentang peran penting fasilitas pendidikan yang disediakan perusahaan sejak lama sebagai tempat bertumbuh ribuan anak desa maupun anak karyawan. Cerita ini menjadi semakin relevan di akhir Juli, di mana bangsa Indonesia memperingati Hari Anak Nasional.

Dalam keterangan tertulisnya pada Ahad (27/07), Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa menyampaikan bahwa perusahaan juga melakukan investasi jangka panjang di bidang sosial, termasuk di sektor pendidikan anak.

Menurutnya, masa depan tidak dapat dipisahkan dari kualitas sumber daya manusia yang dibentuk sejak usia dini, dan PalmCo memandang hal ini sangat penting. “Kami yakin, masa depan industri perkebunan tidak hanya dibangun dari produktivitas, tetapi juga dari anak-anak yang hari ini tumbuh dan belajar di sekitar perkebunan kami. Fasilitas pendidikan itu juga menjadi bagian dari sejarah PTPN,” ungkap Jatmiko.

Baca juga:  Dr. Maulana: Dedikasi untuk Pendidikan dan Masa Depan Kota Jambi

Fasilitas pendidikan yang dikelola PalmCo tersebar hampir di seluruh wilayah operasional, mulai dari Sumatera, Jawa, hingga Kalimantan. Tingkat pendidikan yang disediakan beragam, mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, menengah, hingga atas.

“Untuk anak-anak, saat ini tercatat sebanyak 121 unit TK dan PAUD yang dikelola oleh perusahaan atau yayasan, yang aktif mendidik lebih dari 4.793 anak usia dini,” ujarnya.

Jatmiko menambahkan bahwa sekolah-sekolah tersebut merupakan bagian penting dari kehidupan sosial masyarakat sekitar kebun, sekaligus menjembatani akses pendidikan bagi anak-anak di wilayah terpencil yang jauh dari pusat kota. “PAUD, TK, dan sekolah-sekolah untuk anak-anak usia dini ini menjadi pondasi awal pendidikan mereka, dan diharapkan dapat membantu mereka tumbuh kembang untuk bersiap memasuki level pendidikan berikutnya,” kata Jatmiko.

Baca juga:  Idul Adha 1446 H, PTPN IV PalmCo Distribusikan 1.834 Ekor Hewan Kurban ke 50 Kabupaten/Kota

Di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, pengelolaan sekolah kebun turut membuka lapangan kerja dan meningkatkan keterlibatan sosial warga sekitar. Muhammad Mustaqim Pane, SP, Manajer Kebun Dusun Hulu Regional I PTPN IV, mengungkapkan bahwa warga lokal juga dilibatkan dalam operasional sekolah.

“Kami melibatkan warga sekitar yang sesuai kriteria sebagai tenaga pendukung hingga guru honorer yang memenuhi kualifikasi. Ini adalah bentuk komitmen kami agar fasilitas pendidikan ini memberi dampak sosial yang luas, tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga untuk ekonomi keluarga mereka,” jelas Mustaqim.

Senada dengan itu, Kepala Desa Amboyo Inti, Sugito, menyebut bahwa fasilitas pendidikan yang dibangun di lingkungan kebun telah memberi akses luas dan kualitas pengajaran yang baik bagi anak-anak desa. “Sekolah-sekolah ini masih aktif dan diminati. Banyak orang tua yang merasa nyaman karena lokasinya dekat, pengajarnya kompeten, dan biayanya terjangkau. Kami sangat terbantu, dan berharap fasilitas seperti ini bisa terus dilestarikan,” ujar Sugito.

Baca juga:  Sukses Panen Jagung dan Tomat, Petani Binaan Pertamina EP Jambi Field Siap Garap Lahan yang Lebih Luas

Sementara itu, guru TK Dewi Sri Simalungun, Hilda Putri Amallia, menyampaikan bahwa mengajar di tengah lingkungan kebun memiliki tantangan tersendiri. Namun, menurutnya, suasana alam dan kedekatan dengan masyarakat menjadikan proses belajar lebih akrab dan menyenangkan. “Akses kadang memang menjadi ujian, terutama saat musim hujan. Tetapi anak-anak di sini justru tumbuh dengan kedisiplinan yang baik. Mereka belajar jauh dari hiruk pikuk kota. Kami sebagai guru pun merasa menjadi bagian dari keluarga besar di kebun,” ucap Hilda.