Daya Saing Merangin: Di Antara Alam, Budaya, dan Pasar Pariwisata Global
1. Keindahan Alam (30%)
Merangin menawarkan lanskap geologi yang kaya akan situs fosil flora berusia lebih dari 300 juta tahun, seperti di Batu Kajang dan Muara Karing yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang mencari pengalaman ekologis dan ilmiah.
2. Keunikan Budaya (26%)
Komunitas Suku Anak Dalam memberikan nilai budaya yang autentik. Kearifan lokal mereka dalam menjaga alam menjadi narasi kuat bagi geopark sebagai destinasi budaya berbasis konservasi.
3. Fasilitas Wisata Berkualitas (13%)
Meskipun masih berkembang, inisiatif pembangunan seperti interpretive center, jaringan homestay komunitas, dan jalur tematik geowisata menunjukkan intensi peningkatan kualitas layanan kepada pasar internasional.
4. Keramahtamahan (10%)
Hospitality masyarakat lokal tertanam dalam interaksi wisata dari pemandu lokal hingga kuliner tradisional mewujudkan konsep “tourism is people”. Tourism is people bukan sekadar slogan, tapi produk dan aktivitas yang personal. (Thamrin Bachri, bisniswisata.co.id)
5. Biaya Perjalanan Terjangkau (7%)
Dibandingkan geopark global lain, biaya akomodasi dan transportasi lokal di Merangin relatif rendah; ini menjadi keunggulan bagi wisatawan yang berbasis nilai (value-seeking travelers).
6. Atraksi Buatan Manusia (5%)
Pengembangan fasilitas seperti museum geologi digital dan panggung pertunjukan budaya akan memperkaya pengalaman dan memperkuat nilai edukatif destinasi.
7. Ragam Atraksi (5%)
Merangin menggabungkan geowisata, ekowisata, dan wisata budaya dari arung jeram di Batang Merangin hingga kampung adat dan kuliner khas. Diversifikasi ini mendukung daya tarik yang memadai bagi berbagai segmen wisatawan.
Dengan mengintegrasikan ketujuh faktor tersebut secara strategis, Geopark Merangin tidak hanya memiliki potensi konservasi, tetapi juga daya saing sebagai destinasi wisata global. Forum pemuda internasional yang dilaksanakan menjadi wujud konkret bahwa konservasi dan pariwisata harus berjalan selaras dengan pemuda sebagai agen utama perubahan
Dalam konteks pembangunan daerah, forum ini menjadi preseden penting bagi integrasi konservasi ke dalam kebijakan pembangunan regional. Pemerintah daerah dan dunia pendidikan perlu menjadikan forum semacam ini sebagai agenda rutin dan strategis. Pemberdayaan pemuda bukan hanya slogan, tetapi instrumen utama dalam merawat masa depan bumi dengan menjadikan geopark sebagai titik temu antara sains, budaya, dan semangat generasi penerus.
Dengan demikian, Geopark Merangin bukan sekadar kawasan konservasi yang diakui UNESCO, tetapi juga menjadi simbol keberhasilan kolaborasi lintas actor dari masyarakat adat, ilmuwan, pemuda, hingga pemerintah dalam merawat warisan bumi secara kolektif.
Di tengah tantangan krisis lingkungan global, suara-suara muda dari garis depan konservasi ini menjelma menjadi suara harapan dan arah masa depan. Geopark Merangin berdiri bukan hanya sebagai penjaga jejak geologis masa lalu, tetapi juga sebagai panggung peradaban baru tempat di mana keberlanjutan, inklusi, dan kebanggaan lokal menjelma menjadi gerakan global yang hidup dan terus bertumbuh.
Penulis : Akademisi UIN STS Jambi


Tinggalkan Balasan