Lebih lanjut, Korkom UNJA menilai lambannya penanganan hanya akan menimbulkan keresahan di kalangan mahasiswa. Mereka menekankan bahwa rasa aman di lingkungan kampus merupakan hak setiap mahasiswa yang wajib dijamin, baik oleh pihak penyelenggara kegiatan PBAK maupun aparat keamanan.

HMI Korkom UNJA juga menyatakan solidaritas penuh kepada kader HMI Koorkom UIN STS Jambi yang menjadi korban. Mereka menegaskan bahwa kekerasan terhadap satu kader merupakan luka bagi seluruh keluarga besar HMI.

“Kami tidak akan tinggal diam. HMI Koorkom UNJA bersama seluruh kader siap mengawal kasus ini sampai benar-benar tuntas. Jika aparat tidak serius, maka jangan salahkan kami jika mengerahkan kekuatan yang lebih besar untuk menegakkan keadilan,” tambahnya.

Baca juga:  Sempat "Bela" Anggota DPRD Provinsi Jambi yang diduga Lakukan Pengeroyokan, Begini Klarifikasi Prof Usman

HMI Koorkom UNJA ini mempertegas bahwa aksi kekerasan di ruang akademik tidak boleh dibiarkan. Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu, demi menjaga marwah mahasiswa dan kampus sebagai pusat ilmu pengetahuan. (*)