TANYAFAKTA.CO, JAMBI – Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan kegiatan yang dilakukan setiap tahunnya diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Negeri Jambi (UNJA) sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Pengabdian masyarakat dapat dipahami sebagai kegiatan perguruan tinggi yang berorientasi pada pelayanan masyarakat dan penerapan ilmu pengetahuan teknologi dan seni, terutama dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat dan memajukan kesejahteraan bangsa.
Dalam menghadapi era digital yang penuh dinamika, kesadaran akan pentingnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) perlu ditanamkan sejak dini, khususnya di kalangan generasi muda. Sebagai bentuk kontribusi dalam pengabdian kepada masyarakat, tim dosen bersama mahasiswa dari Fakultas Hukum Universitas Jambi menggelar kegiatan pengabdian kepada Masyarakat dengan tema “Edukasi Pemahaman Hak Kekayaan Intelektual Bagi Pelajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kuala Tungkal dalam Era Digital: Tantangan dan Peluang.”
Kegiatan ini dilaksanakan pada 8 September 2025 di aula SMA Negeri 1 Kuala Tungkal dan diikuti secara antusias oleh siswa-siswi kelas XII. Para peserta diberikan pemahaman mengenai pentingnya melindungi karya cipta, merek, desain, hingga karya digital yang kian marak di kalangan pelajar.
Dalam sambutannya, Kepala SMA Negeri 1 Kuala Tungkal, Kadiman, ST.,M.Pd, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. “Siswa-siswi kita saat ini sudah sangat akrab dengan dunia digital, banyak yang sudah menghasilkan karya, baik tulisan, musik, desain grafis maupun konten kreatif. Pemahaman tentang Hak Kekayaan Intelektual sangat penting agar karya mereka terlindungi dan tidak mudah disalahgunakan,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, tim pengabdian yang di pimpin oleh, Suhermi, SH.,MH, Sasmiar, SH.,MH, Dr. Umar Hasan, SH.,MH, Isran Idris, SH.,MH, Dr. Taufik Yahya, SH.,MH, Windarto, S.Kom.,M.S.I dan sebagai Narasumber utama, Dr. Umar Hasan, SH., MH, menjelaskan bahwa tantangan di era digital terletak pada maraknya pelanggaran HKI, seperti plagiarisme, pembajakan, dan penggunaan karya tanpa izin.
Namun, di sisi lain, peluang besar juga terbuka bagi generasi muda untuk menciptakan karya orisinal yang bernilai ekonomi.Kegiatan edukasi ini dikemas interaktif dengan sesi tanya jawab, diskusi, dan studi kasus. Para pelajar tampak antusias membahas isu-isu kekinian, mulai dari konten media sosial hingga karya seni digital.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan pelajar SMA Negeri 1 Kuala Tungkal, memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya HKI, sehingga dapat menjadi generasi kreatif yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga menghargai karya intelektual di era digital.(*)


Tinggalkan Balasan