Aditya tidak bekerja sendiri. Ia mendapat bimbingan intensif dari para dosen, yakni Ardiyansyah, S.Sos., M.Si., Herri Novealdi, S.H., M.H., dan Chandri Febri Santi, M.Pd. Dengan arahan tersebut, hasil penelitian Aditya mampu disajikan secara sistematis serta menarik perhatian peserta konferensi.

Keikutsertaan mahasiswa KPI UIN STS Jambi dalam forum internasional ini membuktikan bahwa kualitas akademik mereka mampu bersaing secara global. Lebih dari itu, pengalaman ini juga memperluas jejaring intelektual sekaligus membuka peluang kolaborasi penelitian lintas kampus.

Konferensi ICONDAC sendiri rutin diselenggarakan sebagai ajang bertukar gagasan dan memperkuat kajian komunikasi dakwah di era kontemporer. Kehadiran mahasiswa UIN STS Jambi tentu menambah warna dalam diskusi akademik yang berlangsung secara daring.

Baca juga:  Latihan Kader 1 HMI ISIP UNJA: Penguatan Kader dengan Kehadiran Tokoh Nasional

Dengan demikian, capaian Eka, Nabila, dan Aditya menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UIN STS Jambi tidak hanya berprestasi di tingkat nasional, tetapi juga di level internasional. Hal ini sekaligus memperkuat reputasi kampus sebagai ruang pengembangan akademik yang berdaya saing.(*)