Maulana menekankan, objektivitas verifikator menjadi kunci. “Kalau dulu bantuan sering salah sasaran, sekarang semua berbasis data digital. Tidak ada lagi persepsi, semua bisa diverifikasi,” ujarnya.

Kepala Dinas Sosial Kota Jambi, Yunita Indrawati, menyebut keterlibatan RT sangat penting untuk mempercepat proses verval terhadap 75 ribu jiwa data fakir miskin.

“Dari total 342 ribu jiwa, baru 13 ribu kepala keluarga yang terverifikasi. Masih ada sekitar 60 ribu jiwa yang harus dikejar tahun ini. RT dilibatkan karena area sangat luas dan tenaga terbatas,” jelasnya.

Ia menegaskan, Pemkot tak hanya fokus mengejar angka, tetapi juga pada pemeringkatan berdasarkan indikator kemiskinan. Tujuannya agar bantuan sosial benar-benar diterima oleh warga yang berhak.

Baca juga:  Jefrizen Siap Pimpin DPRD Kota Jambi: Fokus Atasi Defisit Anggaran dan Perbaikan Infrastruktur

Pemerintah menargetkan verval data fakir miskin ini menjadi fondasi utama pengentasan kemiskinan di Kota Jambi yang berbasis data akurat dan bukti lapangan. (*)