Selama sembilan hari pelatihan, peserta ditempa secara fisik dan mental melalui berbagai rangkaian praktik lapangan yang telah dipelajari pada Diklat ruangan sebelumnya. Praktik lapangan yang telah dipelajari antara lain panjat tebing, susur gua, olahraga arus deras, gunung hutan, dan materi lingkungan hidup. Peserta juga dibekali dengan keterampilan seperti komunikasi lapangan, sosiologi pedesaan, navigasi darat, hingga teknik bertahan hidup.

Koordinator lapangan, Aditia Dwi Oksendrike, menyampaikan bahwa medan di Desa Napal Melintang dipilih karena memiliki potensi alam yang lengkap untuk menunjang materi.

“Kawasan ini menghadirkan tantangan sekaligus pembelajaran, mulai dari arus deras sungai, tebing terjal, hingga hutan yang lebat,” ungkap Aditia Dwi Oksendrike.

Baca juga:  UNJA Gelar Kuliah Umum Dorong Publikasi Ilmiah Berkualitas dan Beretika bagi Mahasiswa Pascasarjana

Warga Desa Napal Melintang turut memberikan dukungan positif atas terselenggaranya kegiatan ini. Kehadiran peserta tidak hanya memberikan semangat baru bagi pemuda desa, tetapi juga menumbuhkan kesadaran bersama tentang pentingnya menjaga alam.

Penutupan kegiatan ditandai dengan pengukuhan 16 peserta sebagai anggota muda MAPALA Siginjai UNJA. Prosesi ini menjadi simbol tanggung jawab baru untuk menjaga alam sekaligus memperkuat ikatan solidaritas antar anggota.

Dengan berakhirnya Diklatsar XXXVI, MAPALA Siginjai UNJA berharap para kader baru dapat menjadi garda terdepan dalam mengkampanyekan cinta lingkungan, sekaligus menjaga tradisi organisasi dalam mengabdi kepada masyarakat dan alam.(*)