
Kegiatan ini memberikan manfaat nyata bagi guru, antara lain:
- Meningkatkan kemampuan pedagogik dan perencanaan ajar sesuai kebutuhan individual siswa.
- Mengembangkan modul ajar mandiri yang dapat digunakan sebagai perangkat pembelajaran harian, mingguan, maupun semesteran.
- Menumbuhkan kolaborasi profesional antar guru dalam merancang asesmen dan aktivitas belajar yang kreatif.
- Meningkatkan motivasi guru untuk berinovasi dalam pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik.
Guru-guru peserta menyampaikan bahwa kegiatan ini membuka wawasan baru tentang bagaimana mengubah pembelajaran yang bersifat seragam menjadi pembelajaran yang fleksibel dan menantang sesuai potensi siswa.

Pelatihan dilaksanakan secara intensif dengan kombinasi paparan teoritis dan praktik langsung (hands-on workshop). Beberapa materi utama yang disampaikan meliputi:
- Konsep dasar pembelajaran berdiferensiasi (diferensiasi konten, proses, dan produk).
- Langkah-langkah penyusunan modul ajar berbasis kebutuhan peserta didik.
- Integrasi asesmen diagnostik dan formatif dalam perancangan pembelajaran.
- Penyusunan capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan alur tujuan pembelajaran (ATP).
- Praktik penyusunan modul ajar lengkap dengan rubrik penilaian dan strategi refleksi pembelajaran.
Peserta dibimbing langsung oleh para dosen ahli FKIP Universitas Jambi hingga mampu menghasilkan modul ajar prototipe yang siap diterapkan di sekolah masing-masing.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program hibah Pengabdian kepada Masyarakat dana PPG Universitas Jambi Tahun 2025 dengan dukungan penuh dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jambi.
Di akhir kegiatan, tim pelaksana menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak, terutama Kepala SMP Negeri 5 Tanjung Jabung Timur beserta para guru peserta, serta Koordinator prodi PPG Universitas Jambi dan LPPM Universitas Jambi, atas dukungan dan kerja sama yang baik.
“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti pada pelatihan, tetapi berlanjut pada pendampingan implementasi modul di sekolah sehingga berdampak langsung pada kualitas pembelajaran,” pungkas Ugi Nugraha. (*)


Tinggalkan Balasan