TANYAFAKTA.CO, TANJABTIM – Tim dosen dari Program Studi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jambi, menggelar kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) bertajuk “Pendampingan Penyusunan Modul Ajar Berbasis Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Peningkatan Kompetensi Guru.”

Kegiatan ini dipimpin oleh Dr. Ugi Nugraha, S.Pd., M.Pd. selaku ketua pelaksana, dengan anggota tim Prof. Dr. Drs. Ilham, M.Kes., Dr. Reza Hadinata, S.Si., M.Pd., Dr. Wawan Junresti Daya, S.Si., M.Pd., Roli Mardian, S.Pd., M.Pd., dan Novferma, S.Pd., M.Pd.

Adapun Kegiatan ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 Tanjung Jabung Timur pada Selasa, (2/9/2025) lalu dengan peserta guru-guru dari sekolah tersebut.

Program pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalisme guru dalam merancang modul ajar yang adaptif, kontekstual, dan berpusat pada peserta didik, sesuai dengan tuntutan Kurikulum Merdeka.

Baca juga:  Wagub Sani Dukung Pengembangan Kekayaan Intelektual Melalui Kanwil Kementerian Hukum Jambi

Pendekatan pembelajaran berdiferensiasi menjadi fokus utama kegiatan ini, karena dinilai mampu mengakomodasi perbedaan kebutuhan belajar siswa berdasarkan kesiapan, minat, dan profil belajar. Dengan pemahaman konsep ini, guru diharapkan tidak hanya menjadi penyampai materi, tetapi juga perancang pengalaman belajar yang bermakna.

Dalam sambutannya, Ugi Nugraha, kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat literasi pedagogik dan keterampilan guru dalam menghadapi dinamika pembelajaran abad ke-21.

“Guru perlu memahami bahwa setiap siswa unik. Melalui pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat menyesuaikan strategi dan modul ajar agar lebih relevan dengan karakteristik peserta didik di kelasnya,” ujarnya.

Kegiatan ini memberikan manfaat nyata bagi guru, antara lain:

  • Meningkatkan kemampuan pedagogik dan perencanaan ajar sesuai kebutuhan individual siswa.
  • Mengembangkan modul ajar mandiri yang dapat digunakan sebagai perangkat pembelajaran harian, mingguan, maupun semesteran.
  • Menumbuhkan kolaborasi profesional antar guru dalam merancang asesmen dan aktivitas belajar yang kreatif.
  • Meningkatkan motivasi guru untuk berinovasi dalam pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik.
Baca juga:  Miliaran Rupiah untuk Kenyamanan Ketua DPRD Sarolangun: Saat Instruksi Presiden Diabaikan, Rakyat Ditinggalkan

Guru-guru peserta menyampaikan bahwa kegiatan ini membuka wawasan baru tentang bagaimana mengubah pembelajaran yang bersifat seragam menjadi pembelajaran yang fleksibel dan menantang sesuai potensi siswa.

Pelatihan dilaksanakan secara intensif dengan kombinasi paparan teoritis dan praktik langsung (hands-on workshop). Beberapa materi utama yang disampaikan meliputi:

  • Konsep dasar pembelajaran berdiferensiasi (diferensiasi konten, proses, dan produk).
  • Langkah-langkah penyusunan modul ajar berbasis kebutuhan peserta didik.
  • Integrasi asesmen diagnostik dan formatif dalam perancangan pembelajaran.
  • Penyusunan capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan alur tujuan pembelajaran (ATP).
  • Praktik penyusunan modul ajar lengkap dengan rubrik penilaian dan strategi refleksi pembelajaran.

Peserta dibimbing langsung oleh para dosen ahli FKIP Universitas Jambi hingga mampu menghasilkan modul ajar prototipe yang siap diterapkan di sekolah masing-masing.

Baca juga:  PEMIRA 2025 : Wakil Rektor Dukung Proses Pemilihan BEM UNJA

Kegiatan ini merupakan bagian dari program hibah Pengabdian kepada Masyarakat dana PPG Universitas Jambi Tahun 2025 dengan dukungan penuh dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jambi.

Di akhir kegiatan, tim pelaksana menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak, terutama Kepala SMP Negeri 5 Tanjung Jabung Timur beserta para guru peserta, serta Koordinator prodi PPG Universitas Jambi dan LPPM Universitas Jambi, atas dukungan dan kerja sama yang baik.

“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti pada pelatihan, tetapi berlanjut pada pendampingan implementasi modul di sekolah sehingga berdampak langsung pada kualitas pembelajaran,” pungkas Ugi Nugraha. (*)