Selain berfungsi menampung air hujan dan limpasan dari kawasan sekitarnya, kolam ini juga akan dilengkapi dengan jalur pedestrian, taman kota, area kuliner, dan arena olahraga air.

“Apabila danau ini bisa terealisasi, Kota Jambi akan punya arena wisata yang indah, ekonomi tumbuh, tersedia area olahraga seperti jogging track sepanjang 2 kilometer dengan lebar 5 meter, dan setiap 50 meter ada lampu,” tambahnya.

Saat ditanya mengenai potensi konflik yang akan terjadi dalam pembuatan danau ini, terlebih saat aktivitas pembebasan lahan, Maulana menegaskan akan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat.

“Potensi konfliknya ini kemungkinan bakal datang dari hal soal kepemilikan, misalnya ibunya sudah meninggal, tinggal anaknya, baik itu soal batas, akan tetapi setelah akhir-akhir ini kita gelar pertemuan masyarakat sudah membawa dokumen,” tuturnya.

Baca juga:  Tinjau Progres Jalan Khusus Batubara, Gubernur Al Haris: Kita Puas dengan Pekerjaan PT. IBS 

Lebih jauh, Maulana berharap kolam retensi ini akan menjadi ikon baru wisata air Kota Jambi, sebanding dengan danau buatan di kota-kota besar lain di Indonesia.

“Mohon doanya supaya semua prosesnya berjalan lancar. Kita harapkan kawasan ini bisa menjadi ikon baru wisata air di Kota Jambi. Ini akan memperindah wajah kota dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” tuturnya.

Dengan adanya danau 9 hektar ini, kata Maulana bisa mengurangi dampak banjir sekitar 60 persen.

Ia juga menegaskan, pembangunan kolam retensi tersebut akan dilaksanakan secara bertahap dengan memperhatikan aspek sosial, lingkungan, dan keselamatan warga.

“Kita tetap menjaga keseimbangan ekosistem dan memastikan warga sekitar mendapatkan manfaat langsung,” tutup Maulana. (AAS)

Baca juga:  Kampung Bahagia Tak Sekedar Kata, Kali Ini Wali Kota Jambi Berikan Gerobak Motor Pengangkut Sampah Kepada Warga