Anak-anak panti terlihat sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Dengan didampingi tim pengabdian, mereka belajar tahap demi tahap pembuatan krayon mulai dari penyaringan minyak jelantah, pencampuran dengan bahan pewarna alami, hingga pencetakan krayon. Suasana semakin meriah ketika hasil krayon yang baru dicetak dicoba langsung untuk mewarnai bersama.

M. Zikri (13 tahun), salah seorang anak panti mengaku sangat senang dengan kegiatan ini.

“Biasanya minyak bekas itu dibuang, tapi ternyata bisa dipakai buat bikin krayon. Tadi saya buat krayon warna merah dan biru, terus langsung dipakai untuk mewarnai gambar. Rasanya seru sekali dan saya jadi ingin bikin lagi di rumah panti,” ujar M. Zikri

Baca juga:  Evaluasi PBAK 2025, Rektor UIN STS Jambi Dorong Perbaikan Berbasis Rekomendasi Tim Investigasi

Selain memberikan pengalaman baru, kegiatan ini juga mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga lingkungan dengan mengurangi limbah. Pesan yang disampaikan tim pengabdian adalah bahwa kreativitas dapat muncul dari hal-hal sederhana di sekitar, bahkan dari sesuatu yang sering dianggap sampah.

Acara ditutup dengan penyerahan simbolis paket hasil karya anak-anak berupa krayon buatan sendiri kepada Ketua Panti. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi anak-anak panti untuk terus berkreasi serta memanfaatkan potensi yang ada di sekitar mereka.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan anak-anak Panti Asuhan Aisyah Muhammadiyah Kuala Tungkal tidak hanya mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan, tetapi juga bekal keterampilan yang kelak bisa mereka kembangkan untuk masa depan yang lebih cerah.(*)

Baca juga:  Gelar Acara Ceramah Umum, GAMKI Jambi dan PMKRI Hadirkan Hakim Mahkamah Konstitusi