“Pemerintah seakan lebih mengejar citra dan kebanggaan visual daripada manfaat nyata bagi rakyat. Stadion dan Islamic Centre tidak akan menyelesaikan persoalan ekonomi masyarakat pedesaan, tapi jalan yang mulus bisa langsung dirasakan manfaatnya setiap hari,” tegasnya.
Dr. Noviardi juga mengingatkan DPRD agar lebih kritis dalam menjalankan fungsi anggaran. Ia menilai DPRD harus berani mengembalikan arah pembangunan kepada prinsip efisiensi dan kebermanfaatan publik, bukan hanya mengikuti euforia proyek besar yang berisiko menjadi ‘gajah putih’.
“Rakyat menunggu jalan yang layak, bukan bangunan megah yang hanya ramai saat diresmikan. Jika arah anggaran tidak dikoreksi, maka 2026 akan menjadi tahun kehilangan prioritas pembangunan Jambi,” pungkasnya.


Tinggalkan Balasan