TANYAFAKTA.CO, JAKARTA — Konvensyen Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) ke-23 resmi dibuka di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (22/10/2025), dengan mengusung tema “Mempersatukan Dunia Melayu Dunia Islam, Memajukan Budaya, Ekonomi dan Nilai Peradaban.” Pertemuan internasional yang berlangsung hingga 26 Oktober ini diikuti lebih dari 500 tokoh, cendekiawan, dan delegasi resmi dari 23 negara anggota DMDI.

Pembukaan Konvensyen ditandai dengan Gala Dinner dan pidato kunci yang dihadiri oleh sejumlah tokoh penting. Hadir Presiden DMDI Dunia, Tuan Yang Terutama Tun Seri Setia Dr. H. Mohd Ali Bin Mohd Rustam; Ketua Dewan Penasihat DMDI Dunia, H. Sultan Bachtiar Najamudin yang juga Ketua DPD RI; Ketua MPR RI Ahmad Muzani; serta Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin.

Ketua DMDI Indonesia, Said Aldi Al Idrus, dalam sambutannya menyampaikan bahwa rangkaian acara telah berlangsung sejak lima bulan lalu.

Baca juga:  Pemkot Jambi Salurkan Bantuan Operasional untuk Rumah Ibadah, Wali Kota Maulana: Bentuk Kepedulian Nyata Pemerintah

“Kami memulai rangkaian konvensyen DMDI ini sejak lima bulan yang lalu, sejak bersilaturahim dengan Ketua MPR RI. Kami memiliki program membersihkan 15 ribu rumah ibadah,” ujar Said.

Ketua Dewan Penasihat DMDI Dunia, Sultan Bachtiar Najamudin, menegaskan bahwa Konvensyen ke-23 menjadi momentum strategis untuk membangkitkan kembali sejarah kebesaran dan kontribusi peradaban Melayu dalam dunia Islam modern.

“DMDI adalah wadah penting untuk konsolidasi budaya dan spiritualitas. Kita harus bersatu, berilmu, dan berteknologi agar rumpun Melayu-Islam tidak hanya menjadi penonton, melainkan pemain aktif dalam percaturan global,” kata Sultan.

Sementara Presiden DMDI Dunia, Tun Mohd Ali Rustam, menyoroti peran strategis Indonesia sebagai tuan rumah. Ia menilai Indonesia memiliki posisi penting dalam memperkuat jaringan Melayu-Islam global.

Baca juga:  Rayakan Tahun Baru Imlek Bersama Umat Khonghucu, Maulana : Jambi Kota Agamis

“Melalui pertemuan ini, kita mengkaji kembali sejarah, budaya, pendidikan, dan ekonomi kita untuk membangun masa depan bersama,” ujarnya.

Kehadiran sejumlah pejabat tinggi negara dari Indonesia dan Malaysia menegaskan pentingnya peran DMDI dalam menjaga serta mengembangkan peradaban Melayu dan Islam di tingkat global. DMDI berharap konvensyen kali ini dapat melahirkan gagasan baru yang bermanfaat bagi umat dan bangsa.

Momen istimewa terjadi saat Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, MKM  yang juga Ketua Umum DMDI Kota Jambi  menerima penghargaan bergengsi Anugerah Temenggong Tun Hasan dari Malaysia.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden DMDI Dunia, Tun Seri Setia Dr. H. Mohd Ali Rustam, yang juga menjabat sebagai Yang di Pertua Negeri Melaka. Penganugerahan berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Jumat (24/10/2025), disaksikan oleh Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin, Menteri PPMI RI Mukhtaruddin, dan Gubernur Jambi Dr. H. Al Haris.

Baca juga:  1.924 Tenaga Non ASN Pemkot Jambi Ikuti Seleksi Kompetensi Teknis ; Pj Wali Kota Tinjau Langsung dan Motivasi Peserta

Anugerah ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas dedikasi dan kontribusi Wali Kota Maulana dalam mempererat hubungan serumpun Melayu dan Islam, khususnya melalui peran aktifnya di DMDI.

“Alhamdulillah, ini merupakan kehormatan bagi seluruh masyarakat Kota Jambi dan Provinsi Jambi pada umumnya. Penghargaan ini menjadi pelecut semangat untuk terus berbuat yang terbaik dalam memajukan kebudayaan dan nilai-nilai Islam di tengah masyarakat Melayu,” ujar Maulana usai menerima penghargaan.

“Penghargaan ini saya dedikasikan untuk seluruh warga Kota Jambi. Ini bukti bahwa kerja keras kita bersama dalam membangun kota yang religius, berbudaya, dan berkemajuan mendapat pengakuan di tingkat internasional,” pungkasnya. (*)