TANYAFAKTA.CO, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi meresmikan peluncuran kendaraan listrik taktis terbaru produksi PT Pindad, MV3-EV “PANDU”, dalam ajang Indo Defence 2025 Expo & Forum di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran, Jakarta. Peresmian dilakukan melalui penandatanganan plat kendaraan oleh Presiden sebagai simbol dimulainya era kendaraan taktis ramah lingkungan buatan dalam negeri.
MV3-EV “PANDU” merupakan hasil pengembangan dari platform kendaraan operasional EV3 yang sebelumnya telah disuplai ke Kementerian Pertahanan. Kendaraan yang awalnya menggunakan mesin pembakaran internal (diesel) kini telah bertransformasi menjadi kendaraan listrik sepenuhnya.
“Pandu ini berbasis kendaraan EV3, di mana EV3 ini adalah merupakan kendaraan operasional yang sudah kami develop dan sudah kami supply ke Kementerian Pertahanan. Dari situ kita meng-improve lagi, kita melakukan development lagi untuk mengubah EV3 yang awalnya berbasis ICE atau Internal Combustion Engine dengan diesel menjadi EV,” ujar Vice President PT Pindad, Rakhmad Aryo.
Peluncuran langsung oleh Presiden Prabowo menjadi momen penting bagi PT Pindad dalam perjalanan pengembangan teknologi pertahanan nasional.
“Itu membuat kami sangat bangga sekali tentunya. Merupakan sebuah kebanggaan bagi PT Pindad untuk membangun sebuah kendaraan EV, apalagi langsung diresmikan oleh Presiden,” tambah Rakhmad.
Menurutnya, pengembangan kendaraan listrik taktis ini tidak hanya mendukung visi pertahanan negara, tetapi juga sejalan dengan kebijakan energi terbarukan yang tertuang dalam Peraturan Presiden. PT Pindad juga menyatakan komitmennya untuk membangun ekosistem industri kendaraan listrik dalam negeri.
“Kita tidak hanya membangun produk, kita juga membangun ekosistem industri. Jadi semua part dari Pandu nantinya akan kita upayakan bisa dilakukan produksi secara nasional, secara lokal,” jelas Rakhmad.
Kehadiran MV3-EV “PANDU” menjadi tonggak penting dalam upaya Indonesia mengembangkan teknologi pertahanan yang ramah lingkungan serta memperkuat kemandirian industri strategis nasional.
(Sumber: BPMI Setpres)
Tinggalkan Balasan