TANYAFAKTA.CO, BUNGO – Aliansi Masyarakat Bungo bersama Cipayung Plus dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kabupaten Bungo menggelar aksi solidaritas di depan Mapolres Bungo, Sabtu (30/8/2025) malam.
Aksi ini digelar sebagai bentuk dukungan moral bagi para korban kekerasan aparat kepolisian yang terjadi di berbagai kota. Banyak partisipan demo mengalami luka ringan, luka serius, hingga meninggal dunia.
Aksi diawali dengan penyalaan seribu lilin, dilanjutkan dengan orasi dan pembacaan puisi oleh mahasiswa serta masyarakat, dan diiringi lagu Ibu Pertiwi. Suasana hening berubah menjadi lantang saat massa menyuarakan pernyataan sikap mereka.
Dalam pernyataan sikapnya, Aliansi Masyarakat Bungo bersama Cipayung Plus dan BEM menegaskan bahwa tragedi kematian Affan Kurniawan menjadi bukti kegagalan aparat kepolisian menjalankan fungsi utamanya sebagai pelindung rakyat. Mereka menilai tindakan represif aparat bukan hanya mencederai prinsip demokrasi, tetapi juga merusak marwah institusi Polri.
“Negara tidak boleh terus-menerus membiarkan praktik kekerasan dan penyalahgunaan wewenang ini berlangsung tanpa pertanggungjawaban,” tegas mereka dalam pernyataannya.
Adapun empat tuntutan yang disampaikan, antara lain:
1. Mendesak Kapolri dan jajaran kepolisian segera mengusut tuntas kematian Affan Kurniawan serta mengadili aparat yang terlibat sesuai hukum yang berlaku.
2. Menghentikan kriminalisasi terhadap gerakan rakyat serta membebaskan massa aksi yang ditahan di seluruh Indonesia.
3. Melakukan reformasi total Polri dengan menghentikan budaya kekerasan dan arogansi dalam tubuh kepolisian.
4. Mengembalikan fungsi kepolisian sebagai pelindung rakyat, bukan sebagai alat represi negara.
Aliansi menegaskan bahwa tragedi serupa tidak boleh dibiarkan berulang. “Keadilan bagi Affan Kurniawan dan seluruh korban kekerasan aparat harus ditegakkan. Jika negara abai, maka rakyat akan terus melawan demi tegaknya keadilan, demokrasi, dan kemanusiaan,” demikian bunyi pernyataan sikap mereka. (*)


Tinggalkan Balasan