TANYAFAKTA.CO, JAMBI – DPD I Partai Golkar Provinsi Jambi sukses menggelar Musyawarah Daerah (Musda) XI di BW Luxury, Sabtu (6/9/2025). Musda resmi dibuka oleh Sekjen DPP Partai Golkar, M. Sarmuji, dan dihadiri jajaran pengurus DPP.
Hasil musda menetapkan Cek Endra kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Jambi periode 2025–2030.
Cek Endra menyampaikan rasa syukurnya karena musda berjalan aman dan lancar. “Alhamdulillah sudah selesai. Musda digelar dengan cara sederhana, tidak mengundang pihak luar seperti partai politik, karena memang dibatasi. Yang hadir memiliki hak suara,” ujarnya.
Menurutnya, konsep musda kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, disesuaikan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai serta arahan DPP Partai Golkar.
“Mengingat kondisi nasional yang sedang terjadi, DPP meminta acara dilaksanakan secara sederhana, tetap sesuai AD/ART partai, dan menjaga suasana tetap kondusif,” tambahnya.
Cek Endra menjelaskan penyederhanaan acara merupakan bentuk empati Partai Golkar terhadap situasi nasional dan gejolak sosial di sejumlah daerah. “Dengan situasi yang akhir-akhir ini terjadi kita menjaga hati masyarakat. Mohon maaf kalau ada pembatasan, acara ini hanya internal,” katanya.
Ia juga mengapresiasi seluruh peserta musda yang hadir. “Ini musda tertib, musda tercepat. Tidak ada keributan apapun, semua kondusif,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua OC Musda XI, Adri, SH, menegaskan Partai Golkar tetap solid. “Tidak ada gejolak apapun. Jalannya musda berlangsung cepat,” ujarnya.
Terkait insiden kecil di luar arena musda, Adri menyampaikan permohonan maaf. “Kami mohon maaf, tidak ada maksud menghalang-halangi. Karena kami juga dibantu wartawan. Tidak ada maksud lain,” katanya. Adri menegaskan Musda XI berjalan kondusif, aman, dan terkendali.
Sebelumnya, Sekjen DPP Partai Golkar, M. Sarmuji, berharap Musda XI dapat menjadi ajang konsolidasi sekaligus penyatuan seluruh komponen DPD di tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Provinsi Jambi.
Menurutnya, musda bukan sekadar forum formal, tetapi juga ruang untuk melahirkan gagasan.
“Kata musyawarah berasal dari bahasa Arab, yakni syawaroh, yang secara etimologi berarti mengambil madu. Jadi, yang kita ambil di musda adalah madu pikiran-pikiran terbaik. Saya berharap dari forum ini lahir pemikiran cerdas, kekompakan, dan kesatuan gerak untuk kemenangan Golkar pada Pemilu 2029 mendatang,” jelasnya. (*)
Tinggalkan Balasan